Trump Balas Surat Setelah Terima Buku “25 Tahun Penganiayaan Falun Gong oleh PKT”
Buku Falun Gong Dianiaya oleh PKT 25 Tahun dibagikan ke Trump, perpustakaan dunia, dan lembaga internasional. Trump memberikan balasan yang menegaskan dukungan pada kebebasan berkeyakinan.
Buku “25 Tahun Penganiayaan Falun Gong” Dipublikasikan
Sebuah buku berjudul “The CCP’s Persecution of Falun Gong: 25 Years and Counting” (Falun Gong Dianiaya PKT 25 Tahun) resmi diterbitkan oleh Minghui.org. Buku ini mendokumentasikan sejarah penganiayaan sistematis Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap praktisi Falun Gong sejak 1999 hingga 2024.
Isi buku meliputi:
- Penganiayaan sistematis terhadap Falun Gong sejak 1999.
- Kasus pelecehan selama pandemi.
- Operasi represi lintas negara.
- Upaya damai praktisi dalam melawan penganiayaan.
- Dukungan dunia internasional terhadap nilai Sejati, Baik, Sabar (Zhen, Shan, Ren).
Trump Beri Balasan Penuh Makna
Setelah menerima buku tersebut, Presiden AS, Donald Trump memberikan balasan tertulis. Dalam suratnya, Trump menulis:
“Terima kasih atas kata-kata baik dan tindakan penuh perhatian. Negara kita kuat karena ada orang-orang seperti Anda yang menjunjung tinggi nilai Amerika — iman, keluarga, komunitas, dan bangsa di atas segalanya. Saya tidak akan pernah berhenti berjuang demi Amerika yang kita cintai.”
Balasan ini dinilai sebagai bentuk nyata dukungan Trump terhadap kebebasan berkeyakinan serta penolakan terhadap represi PKT.
Respons Perpustakaan Dunia
Buku tersebut juga telah diterima oleh berbagai lembaga internasional, termasuk:
- Perpustakaan Universitas Washington (AS)
- Perpustakaan Nasional Taiwan & Perpustakaan Nasional Taiwan (sudah dicatat dan tersedia untuk dipinjam masyarakat)
- Perpustakaan Universitas Jerman (Erfurt) yang menyatakan akan menyimpan buku dalam koleksi permanen.
Langkah ini dipandang sebagai tindakan penting untuk mencatat sejarah, menyebarkan kebenaran, dan memberikan dukungan moral kepada praktisi Falun Gong.
Komentar Para Ahli
- Jiang Pinchao, penulis koleksi Perpustakaan Kongres AS, menegaskan:
“Balasan Trump menunjukkan dukungan pemerintah AS terhadap kebebasan berkeyakinan. Pesan tersiratnya jelas: menolak represi PKT.”
- Lan Shu, komentator politik Tiongkok di AS, menambahkan:
“Trump sudah paham benar penderitaan Falun Gong. Dukungan ini membawa harapan, bukan hanya bagi praktisi, tapi juga bagi masa depan Amerika.”
Lan Shu juga menilai buku ini sebagai catatan sejarah penting tentang kejahatan kemanusiaan, termasuk praktik pengambilan organ secara paksa, yang disebut sebagai tragedi paling kelam dalam sejarah manusia modern.
Signifikansi Sejarah
Buku ini tidak hanya mendokumentasikan 25 tahun penganiayaan, tetapi juga menjadi peringatan global. Lan Shu menyinggung ironi sejarah:
- Tahun 1999, PKT memulai penganiayaan brutal terhadap Falun Gong.
- Tahun 2000, Kongres AS memberikan status perdagangan permanen bagi Tiongkok.
- Tahun 2001, Tiongkok masuk WTO.
Menurutnya, ini menjadi pelajaran berharga bahwa dukungan dunia pada PKT justru berbanding terbalik dengan kebebasan rakyat Tiongkok.
Dari “20 Tahun” ke “25 Tahun”
Buku ini merupakan kelanjutan dari laporan sebelumnya “20 Tahun Penganiayaan Falun Gong”, yang versi Inggrisnya memenangkan Benjamin Franklin Award pada 2021. Dengan tambahan data terbaru, buku ini semakin memperkuat dokumentasi penganiayaan sekaligus perjuangan damai praktisi.
Kesimpulan
Balasan Trump dan penerimaan buku ini di berbagai perpustakaan internasional memperlihatkan bahwa isu penganiayaan Falun Gong bukan hanya urusan Tiongkok, tetapi masalah kemanusiaan universal. Dokumentasi ini dipandang sebagai monumen sejarah kebebasan berkeyakinan yang patut dikenang oleh generasi mendatang.
#FalunGong #Trump #PenganiayaanPKT #KebebasanBerkeyakinan #HakAsasiManusia #BeritaInternasional #Minghui #PerpustakaanDunia #China #PKT
0 comments