Jeane Dixon Meramalkan Pertarungan Penentuan Tahun 2020


Pada 1943, para pemimpin Tiongkok, Amerika Serikat dan Inggris mengadakan pertemuan puncak di Kairo Mesir, dan memutuskan pasca perang untuk mengembalikan pulau Taiwan ke Tiongkok (yang sebelumnya dikuasai oleh Jepang selama 5 dekade). Foto bersama tatkala beberapa pelaku utama mengadakan pertemuan puncak. Di sisi kiri depan adalah Presiden Chiang Kai-shek dari Tiongkok Nasionalis, di sampingnya adalah Presiden Amerika Serikat Roosevelt, Perdana Menteri Inggris Churchill, dan Ibu Negara Tiongkok Nasionalis Song Meiling. | ARSIP DATA THE EPOCH TIMES
Semasa hidupnya, dia pernah meramalkan bahwa pada tahun 2020 dunia akan menghadapi “pertempuran besar penentuan antara yang baik dan yang jahat”— pertempuran besar penentuan antara penganut ateisme dan orang yang beriman pada Tuhan.

REN SHUYI

Jeane Dixon (1904-1997), seorang peramal wanita Amerika Serikat kenamaan pada abad ke20, pernah meramalkan beberapa peristiwa besar yang tak terduga dan mengejutkan. Semasa hidupnya, dia pernah meramalkan bahwa pada tahun 2020 dunia akan menghadapi “pertempuran besar penentuan antara yang baik dan yang jahat”— pertempuran besar penentuan antara penganut ateisme dan orang yang beriman pada Tuhan. Ramalan ini ternyata juga sesuai dengan pertempuran besar penentuan antara yang baik dan yang jahat sebelum Penghakiman Besar pada hari kiamat yang diuraikan dalam “Alkitab”.

Jeane Dixon adalah seorang peramal wanita berbakat yang sangat populer pada abad ke-20. Di tahun menjelang meninggal dunia pada 1997, dia memberikan ramalan harapan bagi zaman yang kacau balau: Harapan umat manusia berada di Timur! Di Timur akan terlahir seorang yang akan mengubah dunia secara tuntas, Dia menyebarkan kearifan Illahi kepada manusia, menyatukan umat manusia dengan saling mengasihi, dan membangun dunia baru yang penuh keharmonisan.

Peramal wanita yang lain daripada yang lain

Jeane terlahir di California, Amerika Serikat. Orang tuanya mengetahui bahwa ada seorang wanita Gypsy yang mahir meramal melalui telapak tangan, maka dengan penuh antusias membawa Jeane kecil mengunjunginya. Setelah mempelajari telapak tangan Jeane, dia terkejut dan menganggapnya sebagai manusia Langit, maka memberinya sebuah bola kristal dan mengatakan kepadanya: Kamu akan menjadi seorang peramal yang sangat terkenal, dan memberikan usulan-usulan bagi orang-orang yang memegang kekuasaan. Setelah tumbuh dewasa Jeane membantu banyak orang Amerika Serikat seperti bintang Hollywood, selebriti sosialita, dan para politisi dari seluruh dunia untuk memprediksi masa depan, di antaranya termasuk Presiden Roosevelt dari Amerika Serikat, dan Perdana Menteri Churchill dari Inggris. Banyak selebritis yang merelakan jamuan pribadi di Gedung Putih untuk bertemu dengannya demi meminta saran. Prediksinya yang akurat tentang banyak peristiwa besar membuatnya termasyhur di dunia internasional. Di antara ramalan yang membuatnya terkenal di dunia adalah ramalan-ramalan tentang Tiongkok, yang di kemudian hari satu persatu telah terbukti dan menggemparkan seluruh dunia.
Jeane Dixon seorang peramal wanita berbakat yang lain daripada yang lain. | WIKIMEDIA COMMONS

Pada November 1944 dan pertengahan Januari 1945, Presiden Roosevelt telah dua kali menerima kunjungan Jeane. Pada saat itu Perang Dunia kedua belum berakhir, Presiden Roosevelt sangat khawatir mengenai kesehatannya sendiri, dia ingin tahu apakah Tuhan akan memberinya cukup waktu untuk menyelesaikan tugas pertempuran, dia juga ingin mengetahui apakah dapat terus membentuk aliansi dengan Rusia.

Presiden Roosevelt bertanya: Apakah kita dapat tetap beraliansi dengan Rusia di masa depan?
Jeane menjawab: Setelah perang berakhir, aliansi akan tercerai berai. Rusia dan Amerika akan bersaing memperebutkan buah Perang Dunia Kedua di Eropa dan Asia. Di wilayah Eropa Timur dan Asia sangat banyak negara menengah dan kecil akan menjadi negara Komunis, Rusia akan menjadi saudara tertua dari negara-negara komunis, dan akan bersaing ketat dengan Amerika Serikat dalam hal persenjataan canggih. AS dan Rusia akan tetap dalam konfrontasi militer dan kompetisi militer untuk jangka waktu lama. Namun, pada akhirnya Amerika Serikat dan Rusia masih akan membentuk aliansi untuk melawan Tiongkok Komunis.

Pada waktu itu Roosevelt terkejut, beranggapan bahwa Tiongkok bukan negara komunis, antara Amerika Serikat dan Tiongkok juga tidak terjadi konflik dan gesekan. Selama Perang Dunia Kedua, Amerika Serikat dan rezim Chiang Kai-shek Republik Tiongkok adalah sekutu dekat di masa perang dan mereka bersama-sama berperang melawan Jepang.

Jeane meramalkan “Tiongkok Merah (Komunis)” 

Pada waktu itu, Jeane berkonsentrasi melihat gambaran dalam bola kristal miliknya dan memberitahu Presiden Roosevelt:

Saya melihat bahwa partai komunis akan merebut kekuasaan di daratan Tiongkok, dan rejim Tiongkok di saat itu akan pergi ke sebuah pulau kecil berbentuk daun (Taiwan). Tiongkok yang komunis akan menjadi momok diplomatik terbesar kedua bagi kita.

Pasca kejadian, kita semua tahu bahwa ramalan itu telah menjadi kenyataan pada 1949. Peramal Amerika Serikat yang berbakat ini juga meramalkan beberapa peristiwa besar tentang “Tiongkok Merah” di kemudian hari, termasuk kekacauan Revolusi Kebudayaan, gempa bumi Tangshan dan kematian Mao Zedong (dibaca: mau ce tung). Jeane dalam ramalan tahun baru 1963 mengatakan:

Antara 1964 hingga 1967, Amerika Serikat akan menghadapi bahaya besar dalam urusan di dalam dan luar negeri...... orang di Tiongkok secara aktif mengembangkan senjata nuklir, memperbesar persenjataan mereka, dan secara diam-diam berkonfrontasi dengan kita dalam perang Vietnam. Namun tak lama lagi mereka akan mengalami sengketa kepemimpinan tingkat atas yang berakibat menjerumuskan seluruh negeri ke dalam kekacauan yang belum pernah terjadi sebelumnya, peningkatan luar biasa dalam kediktatoran dan pengultusan yang absurd. Sejumlah besar pemimpin disingkirkan dari mekanisme kekuasaan, lebih dari satu miliar orang Tiongkok nyaris terjerumus dalam kegilaan. Situasi ini berlangsung selama sepuluh tahun, sampai terjadinya sebuah gempa bumi besar, sebuah kota di utara dihancurkan, jutaan orang kehilangan nyawa, tokoh misterius itu lantas meninggal dunia, barulah kekacauan itu dapat mereda secara berangsur-angsur.

Benar saja, ramalan besar Jeane tentang Tiongkok tahun tersebut satu persatu telah terjadi. Pada Oktober 1964, Tiongkok Merah telah meledakkan bom atom pertama. Pada 1964 juga terjadi perebutan sengit kekuasaan kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok. “Tiga Bendera Merah Lompatan Besar” dari Mao Zedong yang menyebabkan sekitar 40 juta orang Tiongkok mati kelaparan, mendapat kritikan secara terbuka oleh Presiden Liu Shaoqi, kewibawaan Mao anjlok hingga ke dasar, dan pada akhir tahun itu posisi Mao tidak lagi berada di puncak kepemimpinan tertinggi.

Di tahun 1966, Mao Zedong menggerakkan pemberontakan Pengawal Merah untuk menggulingkan “Kelompok yang sedang berkuasa”, merebut kembali kekuasaan dan mengakibatkan bencana besar selama sepuluh tahun yakni melalui: “Revolusi Kebudayaan”, dimana Mao mengusung kultus individu atas dirinya dan kediktatoran, dengan keras menyingkirkan pihak yang dianggap tidak sepaham, waktu itu lebih dari 600 juta orang di daratan Tiongkok dan yang memelihara kebudayaan tradisional Tiongkok sama-sama telah mengalami bencana. Setelah Revolusi Kebudayaan berlangsung selama 10 tahun, pada dini hari 28 Juli 1976, di Kota Tangshan yang berjarak lebih dari 100 kilometer dari Beijing terjadi gempa bumi maha dahsyat abad itu yang dikenal dengan: “Gempa bumi dahsyat Tangshan” yang telah menelan korban jiwa ratusan ribu orang (angka resmi dari pemerintah RRT); dalam waktu kurang dari dua bulan, Mao Zedong, yang mengguncang Tiongkok dengan Revolusi Kebudayaan juga meninggal pada 9 September di tahun yang sama. Sepeninggalnya Mao, Revolusi Kebudayaan yang telah menimbulkan gonjang ganjing di Tiongkok barulah secara bertahap mereda, namun kerusakan yang diakibatkan oleh Revolusi Kebudayaan terhadap kemanusiaan, masyarakat dan kebudayaan tradisional Tiongkok masih tetap terasa hingga kini, yang menyebar ke semua kelas dan kebudayaan secara menyeluruh.

Utusan Illahi bernubuat: Pengharapan umat manusia berada di Timur!

Jeane Dixon mengatakan bahwa kedatangannya adalah membawa misi dari Tuhan dan ramalan besarnya selalu berhubungan dengan Tiongkok. Hal ini tentunya adalah pengaturan Tuhan, bagaimanapun “Tiongkok” merupakan pusat kebudayaan umat manusia kali ini. Lihatlah, ramalan Jeane menjelang akhir hidupnya dan ramalannya tentang tahun 2020 juga seputar Tiongkok.

Ramalannya pada 1997: Harapan umat manusia berada di Timur! Di Timur akan muncul seorang yang akan mengubah dunia secara mendasar, ia menyebarkan kearifan Illahi kepada manusia, menyatukan kembali umat manusia dengan saling mengasihi, dan membangun dunia baru yang penuh dengan keharmonisan.

Ramalan Jeane acap kali saling mengisi dengan ramalan-ramalan besar zaman dahulu. Nostredame, peramal besar Prancis lima ratus tahun lalu dalam “The Centuries” mengatakan “Seorang Timur akan menyelamatkan dunia dengan kasih keillahian, semua orang akan tergerak oleh tongkat Ketuhanannya.”(Bagian II nomor 29) Ramalan Jeane tersebut juga sesuai dengan banyak ramalan Timur yang sudah lama beredar “Di Timur akan datang Juru Selamat dunia”.

2020 pertempuran besar penentuan antara baik - jahat, pemilihan benar - salah menentukan masa depan

Sehubungan dengan tahun 2020, Jeane masih ada sebuah ramalan besar, berfokus pada nasib umat manusia dalam menentukan sikap atas pemilihan antara yang benar dan yang salah, sebuah ujian “pertempuran penentuan antara yang baik dan jahat” (Armageddon). Ramalan ini pada dasarnya melanjutkan ramalan bahwa “Harapan umat manusia ada di Timur! Di Timur akan terlahir seorang yang akan mengubah dunia secara mendasar”, dia juga mengatakan bahwa selama periode ini, Juru Selamat akan datang kembali ke dunia manusia.

Di dalam buku “The Call to Glory” yang diterbitkan oleh Jeane dikatakan: Pertempuran besar penentuan antara yang baik dan yang jahat pada hari kiamat akan berlangsung di tahun 2020, pada waktu itu Nabi Palsu, Setan dan penentang Tuhan akan berperang berhadap-hadapan dengan manusia.

Sekarang ini umat manusia sudah memasuki tahun 2020, apakah “Pertempuran besar penentuan antara yang Baik dan Jahat” sudah terjadi? Kita dapat melihat bahwa itu sudah dimulai, tetapi belum berakhir.

Hal yang paling mendebarkan bagi umat manusia pada tahun 2020 ini tidak ada yang melebihi ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya yang ditimbulkan oleh“Virus PKT” (Wabah Wuhan). Wabah dahsyat Virus PKT ini sampai sekarang masih tetap belum ada obatnya, dan virus ini terus-menerus bermutasi, dimana-mana bermunculan instruksi penutupan negara dan kota; manusia merasakan kengerian terhadap virus yang tidak kelihatan namun selalu membayang-bayanginya, dan kehidupan terperangkap oleh aksi jahat Partai Komunis Tiongkok yang menjadikan negara tetangga sebagai lembah penampungan air bah. Hampir semua negara di seluruh dunia telah diserang oleh virus PKT, banyak negara telah berhadapan menentang PKT, dan tuntutan ganti rugi telah meningkat, sebuah medan perang yang belum pernah ada sebelumnya mulai dari tidak berwujud telah mulai menjadi berwujud, “Perang besar penentuan antara yang baik dan yang jahat” telah diumumkan! Pada saat ini, apa yang kelihatan oleh manusia adalah “Nabi palsu, setan dan penentang Tuhan” yang diwakili oleh PKT, yang akan berperang melawan kemanusiaan! Wabah adalah penampakan terluar, dan inti kunci dari lapisan dalam adalah konfrontasi antara keyakinan baik dan jahat dalam kehidupan di alam semesta.
Selama kelas Falun Dafa di Göteborg Swedia pada April 1995, Guru Li Hongzhi secara pribadi mengajarkan latihan gerakan.

Jeane mengatakan bahwa dalam pertempuran antara baik dan jahat ini, dunia akan mengalami pembaptisan revolusi iman dan kebangkitan iman, dan akhirnya iman akan mengalami kebangkitan, dan umat manusia dapat dilahirkan kembali berkat kesetiaan iman yang teguh kepada sang Pencipta! Fakta-fakta membuktikan bahwa semakin akrab berhubungan dengan Partai Komunis Tiongkok maka epidemi yang terjadi semakin parah; mereka yang memahami fakta sebenarnya sehingga mengutuk PKT dan orang yang beriman kepada Tuhan akan mendapatkan “resep kekebalan – orang yang semata-mata melafalkan dengan tulus ikhlas “Falun Dafa Hao, Zhen Shan Ren Hao (Falun Dafa baik, Sejati Baik Sabar baik)" akan dengan cepat sembuh dan terselamatkan dari penyakit yang belum ada obatnya itu! Mukjizat seperti ini bersesuaian dengan ramalannya.
Wanita Turki Makbule Sevim (kanan) yang saat ini tinggal di Prancis, pada bulan Maret 2020 terinfeksi virus Komunis Tiongkok radang paru-paru Wuhan, setelah dia dengan tulus mengucapkan “Falun Dafa hao, Zhen Shan Ren hao”, secara mujizat telah sembuh dan menjadi salah seorang saksi kemukjizatan Falun Dafa.

“Pertempuran penentuan antara baik dan jahat” ini datang untuk membersihkan malapetaka yang diperbuat si jahat kepada umat manusia, nubuat para nabi membangunkan orang-orang yang tersesat, jika diperhatikan dengan sungguh hati, maka penyelamatan Illahi yang penuh kasih telah lama terbentang di depan mata!

Jeane pernah memberi peringatan yang tulus dan serius bahwa tidak ada yang bisa menempatkan kelanjutan hidupnya di luar pertempuran besar penentuan antara baik dan jahat, setiap orang harus membuat pilihan ketika menghadapi pertempuran besar penentuan antara baik dan jahat. Jeane sudah meramalkan bahwa awal dari “pertempuran besar antara baik dan jahat” adalah di tahun 2020 ini, apa yang menunggu manusia di depan mereka? Dunia yang mulia atau neraka dunia? Pilihan prinsip benar dan salah akan menentukan masa depan hidup kita sendiri!

Keterangan [I] Jeane pernah dengan tepat meramalkan:
  1. Presiden AS John F. Kennedy terbunuh;
  2. Pembunuhan Mahatma Gandhi di India;
  3. Senator AS Robert F. Kennedy (saudara Presiden John F. Kennedy) terbunuh;
  4. Peluncuran pertama satelit buatan;
  5. Tenggelamnya USS Nuclear Powered Destroyer (USS Thresher);
  6. Pada 1947, India terpecah menjadi Pakistan dan India
  7. Serangan Mehmed Agea terhadap Paus Yohanes Paulus II
  8. Pada 1942, Jeane meramalkan bahwa istri aktor Clark Gable – aktris Carole Lombard, mungkin mengalami kecelakaan pesawat dalam waktu enam minggu, dan menyarankannya untuk tidak bepergian dengan pesawat udara. Carole ternyata memang meninggal dalam kecelakaan pesawat.
  9. Meramalkan secara pribadi tahun-tahun terakhir pembicaraannya dengan Presiden Franklin Roosevelt.
  10. Perdana Menteri Inggris Winston Churchill dikalahkan dalam pemilihan umum 1945 dan terpilih kembali sebagai perdana menteri pada 1951.
  11. Reagan diramalkan akan terpilih kembali sebagai Gubernur California pada bulan Juni 1970.
  12. Diterbitkan di kolom ramalan kolaborasi antara Jeane Dixon dan kolumnis terkenal Ruth Montgomery. (et/pur/sun)

0 comments