Manusia Hanya Ada Satu Pilihan, Waktu yang Tersisa Tak Banyak Lagi

Ilustrasi / MINGHUI

ZHOU XIAOHUI

Seminggu terakhir ini (hingga 17/07), ahli virologi bernama Yan Li-meng yang berhasil melarikan diri dari Hong Kong sampai ke Amerika telah menjadi sorotan dunia, pada saat dua kali diwawancarai oleh Fox News dia mengungkapkan bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan WHO bersekongkol menutupi penyebaran virus corona antar manusia dan fakta terkait pandemi itu sendiri, membuat pemerintah dan masyarakat di berbagai negara gempar, serta yang paling mengejutkan sekaligus menakutkan adalah fakta tentang virus yang diungkapkan oleh Yan Li-meng sama sekali berbeda dengan apa yang dipublikasikan oleh PKT dan WHO.

Yan Li-meng menyatakan: Ini adalah virus yang paling canggih yang pernah dialami oleh manusia; hingga kini manusia belum memahaminya; jangan berharap pada “kekebalan kelompok”, juga jangan berharap saat ini akan ditemukan vaksinnya; virus ini sangat unik juga menakutkan; kecepatan penularannya sangat cepat, saat ini dari setiap 600 orang ada 1 orang yang tertular di seluruh dunia, hingga suatu hari nanti, mungkin setiap 10 orang akan ada 1 orang yang tertular, sepertinya nyaris tidak ada orang yang terluput. Dia juga menambahkan satu pernyataan: “Waktu yang tersisa tidak banyak lagi.”

Perkataan Yan Li-meng yang cukup mendalami penelitian virus ini bahwa “waktu yang tersisa sudah tidak banyak lagi”, sebenarnya merupakan peringatan bagi dunia, yakni tingkat pemahaman manusia terhadap virus itu sekarang ini, dengan tingkat menakutkannya dan kecepatan penyebarannya, pada saat tertentu di masa mendatang, jumlah penduduk dunia yang tertular akan sulit dihitung, dan jika membandingkan rasio kematian sekarang ini, jumlah korban meninggal kemungkinan dapat melampaui wabah Flu Spanyol yang melanda pada 1918, waktu itu di seluruh dunia sebanyak 1 miliar orang tertular, setidaknya 25 juta orang meninggal.

Ini bukanlah isapan jempol. Walaupun rasio penularan virus PKT pada saat ini di banyak negara menampakkan tren penurunan, tapi virus ini sedang bermutasi secara cepat, dan tak hanya seorang pakar memperingatkan hal ini, memasuki musim gugur tahun ini, pandemi ini mungkin akan semakin parah. Dengan kata lain, pada September atau Oktober mendatang, gelombang baru pandemi mungkin akan melanda, dan mungkin akan semakin ganas menyebar ke seluruh dunia. Dan kini sudah pertengahan Juli, masih ada waktu 1,5 – 2,5 bulan lagi hingga pandemi berikutnya, waktu yang tersisa tidak banyak lagi, bagaimana pemerintah dan masyarakat tiap negara akan menghadapi datangnya bahaya ini?

Pertama yang paling penting adalah harus memahami penyebab mendasar menyebarnya virus PKT ini. Virus PKT dari namanya berarti ada kaitannya dengan PKT. Seperti disebutkan dalam artikel khusus The Epoch Times yang berjudul “Virus Itu Menyerang PKT”, virus itu datang menyasar PKT, tren penyebarannya juga menular mengikuti negara, kota, organisasi dan pribadi yang memiliki hubungan dekat dengan PKT.

Setelah memahami satu hal yang paling krusial tersebut, satu-satunya pilihan bagi pemerintah di berbagai negara adalah memutuskan hubungan dengan PKT, jangan termakan jebakan PKT, dan ikutilah pemerintah Trump dalam mengepung PKT. Saat ini, seiring dengan terungkapnya fakta bahwa PKT menutupi pandemi, kalangan oposisi di AS dari atas sampai ke bawah semakin memahami sosok PKT yang sebenarnya, tak sedikit politisi AS yang secara terbuka membedakan antara “PKT” dengan “Tiongkok” dan dengan “rakyat Tiongkok”, suara kecaman keras pun dilontarkan melawan PKT, dan serangkaian tindakan yang telah, sedang dan akan segera ditempuh telah membuat PKT gentar.

Untuk tidak membiarkan PKT bernapas lega dan meloloskan diri, tindakan AS menghantam PKT masih membutuhkan dukungan dari negara Barat lainnya. Para politisi Barat yang dapat merenungkan makna perkataan Yan Li-meng bahwa “waktu yang tersisa tak banyak lagi”, harus segera menyertai AS, ikut memberi sanksi bagi PKT dan melawan PKT, dengan demikian baru dapat dijauhkan dari virus PKT. Kini, Inggris, Australia, Kanada, dan Swedia telah menentukan pilihannya, negara Eropa lainnya dan Jepang juga ikut bersikap keras, kekuatan AS dan Eropa mengepung PKT tengah terbentuk.

Kepungan AS dan Eropa, bagi PKT sama juga artinya dengan “waktu tidak banyak tersisa”, yakni dari waktu kematiannya yang tidak lama lagi. PKT yang sejak awal telah kehilangan momentum, keunggulan posisi dan dukungan relasinya, nasibnya hanyalah yang satu ini, pertanyaan satu-satunya adalah pejabat PKT dan orang-orang yang mau dibodohi PKT itu, berapa banyak yang akan luput dari naas ini nantinya? Dijauhi dari virus? Obat penawarnya hanya ada satu: Kenali PKT dan jauhi PKT, maka niscaya akan lolos dari bencana. Bagaimana cara memilih masyarakat dunia, berbagai pemerintahan negara, dan para pejabat PKT, terletak pada sekilas pemikiran. (et/sud/sun)

Video Referensi:

0 comments