Peramal Inggris: Hong Kong akan Berhasil Menyalakan Api Anti Komunis di Daratan Tiongkok


Sejak memasuki tahun 2020, PKT menghadapi kesulitan internal dan eksternal, disintegrasi pun mengancam, namun menurut prediksi, masa depan Tiongkok sedang menunjukkan cahaya fajar.

Craig Hamilton Parker, peramal kontemporer paling terkenal, setelah berhasil meramalkan pecahnya protes di Hong Kong pada 2019, dia meramalkan bahwa pada 2020, protes di Hong Kong akan berkembang lebih lanjut sehingga menyulut pergolakan baru di Daratan Tiongkok. Dalam menghadapi penggulingan pemerintah, Xi Jinping terpaksa setuju untuk membuat perubahan besar.

FANG TIANLIANG

Craig Hamilton Parker, peramal kontemporer paling terkenal yang dengan tepat telah meramalkan bahwa Trump akan menjadi presiden Amerika Serikat pada 2016, kebakaran hutan Australia pada 2019, protes di Hong Kong, serta Boris Johnson mengambil alih kursi Perdana Menteri Inggris, dan lain-lain. Setiap akhir tahun Hamilton Parker akan meramalkan peristiwa-peristiwa besar tahun depan yang akan datang dan mempublikasikannya di Youtube serta situs pribadinya. Ramalannya terhadap enam peristiwa besar pada 2020, sebagian besar telah menjadi kenyataan dalam setengah tahun ini, termasuk pandemi virus PKT, pertikaian PKT dengan Amerika Serikat dan Hong Kong menjadi medan pertempuran utama. Dia meramalkan bahwa orang-orang Hong Kong akan menang dalam pergerakannya dan bahkan membantu masyarakat di Daratan Tiongkok dalam memenangkan kebebasan.

Meramalkan Perlawanan Hong Kong pada 2020 ini Akan Picu Revolusi di Tiongkok

Pada malam Natal 2019, ia telah mengeluarkan enam ramalan besar dan banyak ramalan kecil, diantaranya mencakup pecahnya perang di Timur Tengah, terpilihnya kembali Trump, terjadinya revolusi di Tiongkok, munculnya krisis ekonomi di Eropa, Korea Utara akan meluncurkan rudal dengan hulu ledak proyektil yang sesungguhnya, penangguhan Olimpiade musim panas di Jepang, pesan misterius pada detektor Voyager 2 Amerika Serikat (ada orang yang menafsirkannya sebagai koneksi dengan alien), asap mematikan di Tiongkok yang menyebabkan sekelompok besar orang mati lemas, pemikiran kerohanian dan welas asih akan berkembang dengan diam-diam di seluruh dunia.
Hamilton Parker, peramal kontemporer Inggris paling terkenal meramalkan bahwa orang Hong Kong akan menang dalam gerakan perlawanan pada 2020, dan bahkan berefek membantu masyarakat di Daratan Tiongkok memperoleh kebebasan. Gambar menunjukkan sebagian peserta parade besar Tahun Baru di Hong Kong pada 1 Januari 2020 lalu, sejumlah warga mengangkat tinggi spanduk bertuliskan “Lepas dari partai komunis”, dan lain-lain.

Di antaranya mengenai ramalan tentang Hong Kong dan Tiongkok, setelah berhasil meramalkan pecahnya protes di Hong Kong pada 2019, dia meramalkan bahwa pada 2020 “Protes di Hong Kong akan berkembang lebih lanjut sehingga menyulut pergolakan baru di Daratan Tiongkok. Dalam menghadapi penggulingan pemerintah, Xi Jinping terpaksa setuju untuk membuat perubahan besar. Dalam jangka panjang demokrasi sejati akan dibangun berdasarkan Tiga Prinsip Dasar Rakyat (San Min Zhu Yi/nasionalisme, demokrasi, dan penghidupan rakyat) yang dikemukakan oleh Sun Yat-sen dan di masa depan, Tibet akan menjadi negara yang merdeka.

PKT Ingin Gantikan AS dalam Mendominasi Dunia

Memang, gerakan protes Hong Kong masih terus berlangsung, sekalipun Kongres Rakyat Nasional PKT memaksa untuk diterapkannya Undang-undang Keamanan Nasional, banyak orang Hong Kong terutama kaum muda masih terus memprotes, hanya saja telah menggunakan metode yang berbeda, mereka lebih banyak menggunakan kekuatan internasional seperti Amerika Serikat, Inggris, dan lain-lain untuk menghadapi PKT.

Pada 20 Juni, Voice of America menerbitkan artikel analisis “Provokasi yang semakin agresif ke sejumlah negara tetangga, apakah sebenarnya yang dikehendaki Beijing?”, mencantumkan perilaku gila-gilaan PKT baru-baru ini, analisa alasan-alasan di baliknya adalah ambisi PKT untuk mendominasi dunia.

Sebagai contoh, pada akhir Mei, PKT tanpa risih mencampakkan kesepakatan “satu negara dua sistem” dan mengumumkan akan menerapkan “Hukum Keamanan Nasional” yang baru di Hong Kong; pada awal Mei, dua kapal maritim PKT menghalau kapal nelayan Jepang di wilayah kepulauan Diaoyu; pada 10 Juni, dua kapal pemerintah Tiongkok sekali lagi melanggar kapal nelayan Vietnam di perairan Kepulauan Paracel; pada 16 Juni, sebuah jet tempur PKT terbang singkat ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan, memaksa Taiwan menggunakan jet tempur untuk menghalaunya, ini adalah untuk ketiga kalinya dalam seminggu pesawat tempur PKT memasuki wilayah Taiwan; pada 15 Juni, antara Tiongkok dan India meletus konflik perbatasan yang paling serius selama 40 tahun ini, dan menimbulkan korban tewas dan luka-luka. Provokasi-provokasi oleh PKT ini telah menimbulkan kewaspadaan dan kemarahan global.

Dalam Video Summit Conference yang dilaksanakan di Copenhagen, Denmark, pada 19 Juni, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, secara terbuka mengatakan bahwa PKT bukan saja menganiaya rakyat Tiongkok, bahkan membahayakan seluruh umat manusia. Dia mengingatkan bahwa saat ini seluruh dunia sedang memilih antara Amerika Serikat dan PKT yang pada intinya adalah “pemilihan antara kebebasan dan tirani” atau pemilihan antara keadilan dan kejahatan. Ini adalah untuk kali pertama Amerika Serikat menyatakan pendiriannya dengan sangat jelas dan terbuka. Ini menandai dimulainya sebuah fase baru anti-komunisme global, dan sedang dimulai sebuah pola lain dari “Perang Dunia”.

Seluruh Dunia Mengepung PKT, Xi Sedang Duduk di Atas Kawah Gunung Berapi

Sejak Mei, karena PKT menyembunyikan kondisi epidemi sehingga 100 lebih negara mengalami bencana, mereka telah bekerja sama bersiap menuntut PKT, kalau Permaisuri Cixi (dari Dinasti Qing) pada waktu itu hanya menghadapi pengepungan Pasukan Sekutu dari 8 Negara, maka sekarang Xi Jinping dihadapkan pada pengepungan lebih dari 100 negara, tekanan sedemikian akan sulit ditahan oleh PKT.

Selama lebih dari tiga dekade terakhir, RRT mengandalkan pertumbuhan PDB yang lebih dari 8% memungkinkan sebagian warganya bersantai secara ekonomi sebagai imbalan untuk mengandalkan PKT secara politis. Dalam beberapa tahun terakhir ini, tingkat pertumbuhan PDB - RRT telah menurun terus, bahkan 6% yang ditulis di atas kertas tidak dapat dipertahankan, pada tahun ini untuk kali pertama Dewan Negara RRT tidak memberikan indikator PDB, para ahli beranggapan karena nilainya terlalu rendah sehingga tidak berani mengungkapkannya secara terbuka. Yang lebih penting lagi di Daratan Tiongkok, ekonomi Tiongkok berada di ambang kehancuran, jumlah pengangguran yang besar secara langsung mengancam kekuasaan PKT. “Ekonomi Pedagang Kaki Lima” yang baru-baru ini diusulkan oleh PM Li Keqiang, pada dasarnya disebabkan oleh kesulitan karena tingkat pengangguran yang terlalu tinggi. Para pakar yang bersangkutan beranggapan bahwa pengangguran di Tiongkok mencapai sekitar 20% (70 juta orang) bukan 4% seperti yang diumumkan secara resmi.

Pada saat PKT menjadi musuh seluruh dunia, maka jutaan orang akan menghadapi bahaya sebagai pengangguran, pada waktu mereka tidak ada lagi makanan, di bawah dorongan protes Hong Kong, pasti akan bangkit dan mungkin akan terjadi pergolakan di masyarakat. Para pemberani akan bangkit seperti pemberontakan petani zaman dahulu, dan dari pejabat lokal juga akan bermunculan para warlord yang berebut kekuasaan membentuk lingkungan kekuasaan sendiri, pada situasi semacam ini, sistem kekuasaan terpusat PKT tentu akan runtuh.

Melihat sangsi-sangsi yang diberikan oleh AS pada masa silam, masyarakat bebas yang dipimpin oleh Amerika Serikat akan secara komprehensif mengepung PKT, setidaknya dalam 10 aspek besar:
  1. Aspek perniagaan, tarif tinggi dikenakan pada komoditas dan melarang produk ekspor tertentu dari RRT;
  2. Aspek ekonomi, menghentikan investasi dan pinjaman bank pada RRT;
  3. Aspek sains dan teknologi, dikenakan embargo terhadap banyak produk teknologi tinggi, menolak siswa RRT yang belajar di Amerika Serikat untuk mempelajari teknologi tinggi, menghentikan pertukaran sains dan teknologi RRT dengan negara lain;
  4. Aspek diplomasi, dalam hal politik regional mengisolasi dan membuat negara-negara di sekeliling RRT bangkit menentang Beijing;
  5. Aspek finansial, seperti halnya sanksi terhadap Suriah dan Lebanon, menolak transaksi RRT dan dolar Hong Kong, agar ekonomi RRT yang mengandalkan perniagaan luar negeri runtuh dengan segera;
  6. Aspek personil, menggunakan metode “mata-mata nasional” untuk mencuri teknologi dari Amerika serikat dan meresapkan pemikiran komunisme di AS bakal tidak memungkinkan lagi dilakukan oleh PKT;
  7. Aspek nilai-nilai, Amerika Serikat secara terbuka mengkritik keberadaan PKT merupakan ancaman terhadap cara hidup normal seluruh umat manusia, pertikaian antara PKT – Amerika Serikat juga termasuk pertentangan hati nurani dan moral;
  8. Dalam daftar sanksi, AS tidak hanya akan memberi sanksi kepada pejabat senior seperti Han Zheng, tetapi juga tidak akan memberikan kartu hijau dan kewarganegaraan Amerika Serikat bagi anggota PKT biasa;
  9. Hong Kong dan Taiwan tentu saja menjadi fokus perselisihan PKT– Amerika Serikat;
  10. Ketika konflik tidak dapat diselesaikan dengan cara Perang Dingin, Amerika Serikat akan mengirim pasukan untuk melancarkan pertempuran militer nyata dengan PKT.
Pengepungan terhadap PKT dalam keseluruhan 10 aspek besar ini, akan sangat menghambat kelanjutan pemerintahan Xi Jinping. Jika semuanya ini berjalan seperti yang diramalkan oleh sang ahli ramal Inggris, maka rakyat Hong Kong akan memperoleh kemenangan, menjaga kebebasan demokrasi Hong Kong, dan bahkan membantu rakyat di Daratan Tiongkok memenangkan kebebasan. (et/sud/sun)

0 comments