Seolah-olah Dunia Sudah Akan Kiamat, Kemunculan Kumpulan Burung Gagak Menghitamkan Angkasa, Pertanda Apakah?

Gagak (Foto: Pixabay)

SOF (Sound of Hope)

Bencana Tahun 2020 yang disebut dalam budaya Tionghoa dengan nama Tahun Geng Zi menunjukkan pertanda buruk. Kini, Tahun 2020 sudah berakhir, dan orang-orang pada akhirnya selamat dari tahun “bencana” ini. Ketika burung gagak berwarna gelap itu menyelimuti angkasa, apakah pertanda malapetaka itu akan datang? Atau hanya semacam fenomena biasa?

Pada budaya Tiongkok mengartikan tentang kicauan keras burung gagak adalah representasi dari kesedihan. Bahkan, kepercayaan orang modern dan di luar negeri, menyebutkan gagak melambangkan kematian atau pembawa pesan neraka.

Orang dahulu sering berkata, “Burung gagak berkicau, petanda akan ada bencana.” Ada juga yang percaya “Jika gagak lewat, maka akan terjadi bencana.” Tidak peduli di manapun di dunia, burung gagak adalah simbol pertanda buruk.

Ketika rombongan ribuan burung gagak terbang menutupi angkasa, membuat hari menjadi gelap. Pemandangan ini pasti membuat orang merasa bertanya-tanya, seolah-olah itu menandai kedatangan iblis dan dunia jatuh ke dalam kegelapan.
Burung gagak adalah simbol pertanda buruk (Foto: Pixabay)

Faktanya, burung gagak tidak umum dalam kehidupan kita, tidak mudah untuk melihat burung gagak di pusat kota.

Namun sejak tahun 2021, gagak tampaknya menjadi semakin aktif, sering muncul di banyak negara dan wilayah, dan tampaknya seakan memperingatkan kepada manusia.

Pertama, muncul kawanan burung gagak di atas langit Kanada, menutupi langit, seolah memasuki malam yang gelap.


Belakangan, ilmuwan menjelaskan bahwa kemunculan gagak ini sebenarnya dipengaruhi oleh apa yang namanya, Urban heat Island Effect. Di musim dingin yang membeku, gagak sebagai hewan sosial juga akan mencari tempat yang lebih hangat.

Dalam beberapa tahun terakhir, dengan maraknya penggundulan hutan dan perusakan lingkungan, habitat gagak juga ikut kena dampaknya.

Di musim dingin, kota adalah satu-satunya tempat yang hangat, dan efek rumah kaca menjadi lebih serius, menjadikannya kota sebagai tempat habitat paling hangat dan pilihan terbaik.

Selanjutnya, burung gagak mengaburkan langit di banyak tempat di Tiongkok. Dalam video yang dirilis oleh netizen di Xining, Qinghai, pada tanggal 6 Februari 2021, terlihat ada segerombolan burung gagak yang berterbangan di pusat kota Xining. Langit segera menjadi gelap, membuat malam terlihat lebih menakutkan.

Menurut sang pemotret kejadian itu, ini bukan pertama kalinya segerombolan burung gagak muncul di Xining, Qinghai. Burung gagak berkumpul di tempat itu setiap musim dingin, dan tampaknya mereka terpengaruh oleh suatu kekuatan eksternal.

Para ahli mengatakan bahwa di Kangzhuang, Distrik Yanqing, Beijing, juga terdapat puluhan ribu burung yang berputar-putar di langit. Mereka berkelompok dan pemandangannya sangat spektakuler. Apakah mereka berencana terbang ke selatan untuk menghabiskan musim dingin bersama? tetapi musim semi segera tiba, dan jelas bahwa spekulasi semacam ini tidak dapat dipertahankan.

Para ahli mengatakan, berkumpulnya burung gagak adalah fenomena biasa dari Oktober hingga Februari tahun berikutnya.

Munculnya burung gagak adalah hal yang baik untuk kota. Dikarenakan burung gagak adalah hewan omnivora, kedatangan mereka dapat memainkan peran tertentu dalam penghijauan kota, beberapa sisa makanan dan daun busuk, daging babi, dan lain-lain merupakan makanan utama mereka.

Meski para ahli telah memberikan penjelasannya, kemunculan burung gagak berkelompok dalam jumlah besar dan menutupi langit, memang merupakan pertanda yang “tidak menyenangkan.”

Manusia pada akhirnya harus merenungkan secara mendalam, melindungi bumi, dan bersikap baik terhadap alam. Jika tidak, dunia kiamat mungkin benar-benar datang dalam waktu dekat. (et/hui/sun)

0 comments