Kedatangan Imigran di Perbatasan Meroket, Presiden Meksiko Salahkan Janji Manis Biden


Customs and Border Protection (CBP) atau Badan Bea Cukai dan Perbatasan AS menyatakan pihaknya menahan sebanyak 100.441 pelintas perbatasan ilegal di sepanjang perbatasan selatan pada Februari lalu. Jumlah tersebut meroket hingga 28 persen dibandingkan Januari lalu.

BOWEN XIAO

Kedatangan imigran ilegal dalam jumlah besar di perbatasan selatan AS-Meksiko terus meroket. Lonjakan tersebut membuat Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador menyalahkan janji manis Presiden AS Joe Biden. Ia menuding Biden menciptakan “ekspektasi” tertentu yang mendorong perjalanan imigran ilegal.

Hal demikian disampaikannya pada konferensi pers (23/3/2021). Ia menyalahkan Biden yang menyebabkan lonjakan imigran.

Customs and Border Protection (CBP) atau Badan Bea Cukai dan Perbatasan AS menyatakan pihaknya menahan sebanyak 100.441 pelintas perbatasan ilegal di sepanjang perbatasan selatan pada Februari lalu. Jumlah tersebut meroket hingga 28 persen dibandingkan Januari lalu.

“Ekspektasi yang diciptakan pemerintahan Presiden Biden, akan ada perlakuan lebih baik terhadap para migran menyebabkan para migran Amerika Tengah, dan dari negara kita, ingin melintasi perbatasan dengan berpikir lebih mudah melakukannya,” katanya.

Komentar López Obrador disampaikan ketika pemerintahan Biden mengirim pejabatnya ke Meksiko dan negara lainnya untuk membahas peningkatan jumlah imigran ilegal di perbatasan.

Ini bukan pertama kalinya presiden Meksiko mengkritik cara Biden menangani kebijakan imigrasi. Pada 1 Maret, López Obrador mengatakan kedua negara harus bekerja sama untuk membendung iringan imigran setelah pertemuan virtual dengan Biden.

“Mereka melihatnya sebagai presiden migran, begitu banyak yang merasa mereka akan mencapai Amerika Serikat, kita perlu bekerja sama untuk mengatur iring-iringan, karena tidak dapat ditangani dari sehari ke hari berikutnya,” kata López Obrador tentang Biden.

Gedung Putih dan pemerintahan Biden berulang kali menolak menggunakan kata “krisis” ketika menggambarkan lonjakan imigran ilegal yang melintasi perbatasan AS-Meksiko. Wartawan dalam beberapa minggu terakhir menekan pemerintahan AS mengenai hal ini.

Penelusuruan kebijakan imigrasi yang sedang berlangsung oleh Heritage Foundation menemukan Biden telah membatalkan hampir semua kebijakan imigrasi mantan Presiden Donald Trump.

Baru-baru ini, pejabat CBP merilis foto fasilitas sementara yang penuh sesak untuk memproses imigran ilegal yang melintasi perbatasan AS – Meksiko di tengah lonjakan migrasi terbaru.

Foto-foto yang diambil di fasilitas pelimpahan sementara Donna, Texas, menunjukkan anak-anak yang tidur berdempetan di atas matras dengan selimut darurat — dan di kursi.  
Anak di bawah umur tanpa pendamping tidur bersebelahan di lantai di fasilitas pemrosesan sementara di Donna, Texas, pada 23 Maret 2021. (CBP)

Foto lain menunjukkan jejeran anak laki-laki imigran menunggu untuk diproses, sementara foto lainnya menunjukkan anak-anak kecil di sebuah ruangan dengan TV menayangkan acara anak-anak.

Foto-foto tersebut dirilis setelah Senator Henry Cuellar (D-Texas) dan Project Veritas secara terpisah merilis foto anak-anak bersebelahan yang tidur di lantai.

Cuellar kepada Axios mengatakan, mereka ditahan dalam “kondisi mengerikan”. Ia mengatakan CBP harus memindahkan mereka ke fasilitas yang dioperasikan oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.

Awal bulan ini, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengatakan Badan Manajemen Darurat Federal akan dikirim ke perbatasan untuk “mendukung seluruh langkah pemerintah selama 90 hari ke depan untuk menerima dengan baik, melindungi, dan memindahkan anak-anak tanpa pendamping yang melakukan perjalanan berbahaya ke perbatasan-perbatasan barat daya AS.” (asr)

Jack Phillips berkontribusi untuk laporan ini.

Ikuti Bowen di Twitter: @BowenXiao_
Ikuti Bowen di Parler: @BowenXiao

0 comments