Aktivis HAM Australia: Peringatan Master Li Hongzhi Terkait Langsung dengan Masa Depan Setiap Orang

Ruan Jie, seorang aktivis hak asasi manusia dan direktur media Australia "Tiananmen Times" mengungkapkan kesannya setelah membaca artikel terbaru Master Li Hongzhi, pendiri Falun Gong. (Rita Li/The Epoch Times)


XIA DUNHOU & LIU FANG

Master Li Hongzhi, pendiri Falun Gong baru-baru ini menerbitkan artikel berjudul “Mengapa Ada Umat Manusia”. Ruan Jie, direktur media “Tiananmen Times” di Melbourne, Australia mengatakan bahwa peringatan Master Li Hongzhi terkait langsung dengan masa depan setiap orang.

“Ketika saya membaca artikel ini, kesan pertama saya adalah bahwa ini adalah kebijaksanaan agung beliau yang melampaui semua budaya nasional, termasuk semua politik dari partai. Beliau menjelaskan apa yang harus kita lakukan sebagai manusia. Ke mana seharusnya kita melangkah?” kata Ruan Jie.

Ruan Jie mengatakan, meskipun dirinya bukan seorang praktisi Falun Gong, tetapi ia dapat memahami artikel Master Li yang memaparkan bahwa tujuan Penguasa Alam Semesta menciptakan Triloka dan manusia adalah agar manusia berbuat baik sesuai karakteristik alam, bukan untuk menuju binasa.

“Selama bertahun-tahun, fenomena kacau dan perilaku bejat di seluruh masyarakat manusia terus terjadi, yang akhirnya akan menggiring kita menuju ke menerima hukuman dari Pencipta Alam Semesta. Jadi manusia berbuat jahat, buruk sama saja dengan menghancurkan diri sendiri,” kata Ruan Jie.

Kesan mendalam yang ia peroleh dari membaca artikel Master Li adalah peringatan beliau terkait langsung dengan masa depan setiap orang.

Ruan Jie mengatakan: “Saya pikir apa yang Master Li kemukakan saat ini adalah demi kepentingan kita manusia, (peringatan) terkait langsung dengan masa depan kita sendiri. Kita harus mulai dari diri kita sendiri, melakukan perbuatan baik, memiliki niat untuk berbuat baik, dan mengumpulkan kebajikan. Terus berusaha memperbaiki diri sendiri, hanya dengan begitu kita dapat mencapai tingkatan alam yang lebih tinggi sesuai dengan tujuan ciptaan Tuhan.”

Setelah membaca artikel Master Li Hongzhi, Ruan Jie juga mengungkapkan pemahamannya tentang Tuhan menciptakan manusia, dan kehidupan manusia adalah suci, dan manusia harus menghargai kehidupan. Sedangkan Partai Komunis Tiongkok menanamkan “ateisme” dan “teori evolusi”, untuk mempengaruhi manusia agar berpendapat bahwa manusia adalah makluk tingkat tinggi yang maju dan tidak menghargai nyawa.

Ruan Jie mengatakan: “Inilah hal yang terburuk, karena dapat membuat orang yang terpengaruh menjadi tidak beriman, tidak percaya Tuhan. Mereka berpikir bahwa kehidupan berasal dari hasil evolusi sehingga memperlakukan kehidupan manusia sebagai hewan biasa. Di saat saya membutuhkan kamu, saya bisa melecehkan bahkan membunuh kamu. Itulah sebabnya mengapa ada begitu banyak kasus pengambilan organ secara hidup-hidup yang terjadi di Tiongkok. Jadi saya pikir sangat penting bagi kita untuk pertama-tama menetapkan atau berkonsep bahwa Tuhan itu ada dan kehidupan adalah ciptaan Tuhan.”

Ruan Jie juga mengatakan bahwa Master Li juga mengungkap masalah karma, yang sebenarnya kurang dipahami oleh orang Tionghoa saat ini. Orang-orang tidak lagi percaya bahwa kebaikan dan kejahatan akan mendapatkan balasan, sehingga kekacauan sosial merajalela saat ini. Ruan Jie berpendapat bahwa artikel Master Li ini sangat perlu untuk disebarluaskan agar dibaca setiap orang.

“Master Li mampu mengedepankan pandangan yang jauh ke depan dan bijaksana dalam situasi saat ini. Saya pikir itu sangat layak untuk diperhatikan, terutama bagi etnis Tionghoa. Saya yakin suatu hari nanti para etnis Tionghoa di daratan Tiongkok dapat lebih menyadari, kemudian mendukung dan menerima peringatan Master Li Hongzhi yang sangat penting ini,” simpulnya. (ET/sin/sun)


0 comments