Kerusuhan di Los Angeles Picu Seruan Trump untuk Deportasi Massal Imigran Ilegal

Los Angeles, 14 Juni 2025 — Aksi protes "No Kings" (Jangan Ada Raja) yang berlangsung selama delapan hari berturut-turut di pusat kota Los Angeles kembali berubah menjadi rusuh pada akhir pekan lalu. Demonstrasi ini menyebabkan cedera pada aparat kepolisian dan memicu respons tajam dari mantan Presiden Donald Trump, yang menyerukan penangkapan dan deportasi massal imigran ilegal di kota-kota besar yang dikuasai Demokrat.

Demonstrasi Berujung Kekerasan: Polisi Diserang

Pada Sabtu malam (14 Juni), ribuan demonstran memadati pusat kota Los Angeles. Polisi setempat melaporkan bahwa kerusuhan dimulai ketika para demonstran mulai melemparkan batu, beton, botol, dan kembang api komersial ke arah petugas. Beberapa ruas jalan terpaksa ditutup, dan polisi membalas dengan menembakkan peluru tak mematikan ke arah massa.
Hasilnya: beberapa orang ditangkap dan tiga polisi terluka.

🗣️ “Ketika mereka mulai melakukan aksi kekerasan seperti itu, mereka bukan lagi pemrotes damai, mereka adalah kriminal. Dan akan dituntut sebagai kriminal,” tegas Jaksa Wilayah Los Angeles Nathan Hochman (11 Juni).

Trump: “Laksanakan Deportasi Terbesar dalam Sejarah”

Keesokan harinya, Presiden Donald Trump mengeluarkan pernyataan panjang melalui media sosial yang memuji keberanian aparat keamanan dan menyerukan:

📝 “Warga Amerika sejati mendukung kalian. Kita ingin kota-kota, sekolah, dan komunitas kita aman dari kejahatan dan kekacauan akibat imigran ilegal.”

Trump menekankan bahwa ini adalah saatnya bagi agen ICE (Imigrasi dan Bea Cukai AS) untuk menjalankan “operasi deportasi terbesar sepanjang sejarah.”

Gubernur California: Trump Memprovokasi Kekacauan

Pernyataan Trump langsung ditanggapi keras oleh Gubernur California, Gavin Newsom, yang menuduh Presiden memprovokasi kekerasan dan kekacauan di negara bagian Demokrat.

🗨️ “Pernyataan seperti itu adalah bentuk pelanggaran hukum dan tidak akan ditoleransi di negara bagian kami,” ucap Newsom.

ICE Akan Terus Bertindak

Meski menuai kontroversi, Todd Lyons, Penjabat Direktur ICE, menegaskan bahwa penangkapan terhadap imigran ilegal tetap berlanjut.

⚠️ “Kami akan menegakkan hukum imigrasi Amerika Serikat dan memperingatkan para pejabat kota suaka: menghalangi penegakan hukum hanya akan membahayakan komunitas, aparat lokal, dan bahkan orang yang kalian lindungi,” tegas Lyons.


🔍 Kesimpulan dan Implikasi Politik

  • Aksi protes anti-otoritarianisme kini berkembang menjadi isu nasional terkait imigrasi.
  • Trump menggunakan momen ini untuk memperkuat retorika kampanyenya menjelang pemilu mendatang.
  • Sementara itu, para pemimpin negara bagian menolak upaya Trump dan khawatir terhadap potensi kekacauan lebih lanjut.

0 comments