Serangan Ancaman Bom Terhadap Falun Gong Meningkat, Mantan Diplomat AS Desak Legislasi Nasional
Amerika Serikat — Pusat Informasi Falun Dafa (FDIC) kembali menjadi sasaran serangkaian ancaman bom anonim, yang dikaitkan dengan upaya represi transnasional oleh rezim Tiongkok. Dalam kurun waktu 29 Mei hingga 17 Juni 2025, telah menerima lebih dari 150 ancaman, termasuk terhadap Shen Yun Performing Arts, organisasi media, dan individu pendukung Falun Gong.
📬 Ancaman Bom Beruntun, Menyasar Gedung Putih hingga Parade Militer
Menurut laporan dari The Epoch Times, beberapa contoh ancaman meliputi:
- 29 Mei: Ancaman pengeboman terhadap Gedung Putih jika pemerintah AS terus mendukung Falun Gong.
- 8 Juni: Email mengatasnamakan pelapor transplantasi paksa organ mengancam akan membom fasilitas pelatihan Shen Yun di New York.
- 14 Juni: Email yang menyamar sebagai pendiri Falun Gong mengancam akan menyerang parade militer peringatan 250 tahun Angkatan Darat AS di Washington DC.
FDIC mengonfirmasi bahwa semua ancaman ini telah dilaporkan kepada aparat penegak hukum dan masih dalam proses penyelidikan.
🌐 Represi Transnasional: Dari Email ke Serangan Langsung
Ancaman ini disebut sebagai bagian dari kampanye represi lintas negara yang digencarkan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Menurut sumber internal, sejak Kongres Nasional PKT ke-20 tahun lalu, strategi baru telah dirancang untuk menekan aktivitas Falun Gong di luar negeri.
Salah satu korban yang disorot adalah Cheng Peimin, satu-satunya penyintas yang diketahui dari praktik pengambilan organ secara paksa oleh PKT, yang rumahnya kembali mengalami upaya penyusupan pada 17 Juni.
🗣️ Kecaman dan Dukungan dari Tokoh Masyarakat
Warga New York mengecam keras tindakan ini:
- Xu Jiang, warga New York: “Hal menjijikkan seperti ini hanya bisa dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT).”
- Chen Weijie, Ketua Aliansi Demokrasi Tiongkok Wilayah Timur AS: “Kami sangat berterima kasih kepada Falun Gong, NTDTV, dan Epoch Times. Bahkan Presiden Trump pun memuji mereka.”
- Gong Kai, Wakil Ketua Aliansi Demokratik Tiongkok di New York: “Falun Gong adalah kebanggaan masyarakat Tionghoa. Saya pernah menyaksikan pertunjukan Shen Yun, sangat menggugah.”
⚖️ Seruan Legislasi: Lawan Rezim Otoriter
Kelley Currie, mantan Duta Besar Urusan Perempuan Global di Departemen Luar Negeri AS, menyerukan adopsi undang-undang negara bagian secara luas untuk membendung campur tangan negara asing terhadap warga dan organisasi di AS.
Sementara itu, Chris Smith, Ketua Komisi Eksekutif Kongres AS untuk Tiongkok (CECC), sedang mendorong RUU Kebijakan Penanggulangan Represi Transnasional di Kongres.
“Kita harus memperkuat ketahanan demokrasi dengan menghentikan praktik rezim otoriter yang mengintimidasi warga negara Amerika di tanah kita sendiri,” ujar Smith dalam pernyataannya.
0 comments