Rusia Bom Mal Malam Hari di Ukraina, Inggris-Jerman Teken Pakta Pertahanan Bersama
![]() |
KYIV, 17 Juli 2025 — Situasi di Ukraina kembali memanas. Sebuah bom seberat 500 kilogram dijatuhkan oleh Rusia ke sebuah pusat perbelanjaan di Dobropillia, Donetsk, menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 28 lainnya. Serangan ini terjadi di tengah reorganisasi besar-besaran dalam pemerintahan Ukraina dan penguatan aliansi militer antara Inggris dan Jerman.
Serangan Bom Rusia Tewaskan Warga Sipil di Ukraina
Pada Kamis malam (17 Juli), Rusia meluncurkan serangan udara ke sebuah pusat perbelanjaan di Dobropillia, Donetsk. Pihak berwenang Ukraina melaporkan bahwa serangan tersebut menyebabkan sedikitnya 2 orang meninggal dan 28 lainnya luka-luka. Total serangan selama 24 jam terakhir di berbagai wilayah Ukraina menyebabkan 4 orang tewas dan 48 terluka.
Ukraina Lantik Kabinet Baru di Tengah Perang
Sehari sebelumnya, pada 16 Juli, pemerintahan Ukraina resmi dibubarkan untuk pertama kalinya sejak invasi Rusia pada 2022. Hari ini, parlemen Ukraina menyetujui penunjukan Yuliia Svyrydenko, 39 tahun, sebagai pemimpin kabinet baru.
Sementara itu, Olha Stefanishyna diangkat sebagai Duta Besar Ukraina untuk Amerika Serikat.
Presiden Volodymyr Zelenskyy menegaskan target pemerintah baru:
"Dalam enam bulan pertama, kami menargetkan tingkat produksi dalam negeri untuk persenjataan mencapai 50%," ujarnya.
Inggris dan Jerman Teken Perjanjian ‘Traktat Kensington’
Di London, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menerima kunjungan Kanselir Jerman Friedrich Merz. Kedua pemimpin menandatangani Traktat Kensington, perjanjian kerja sama yang mencakup isu pertahanan bersama, pemberantasan imigrasi ilegal, dan promosi perdagangan bilateral.
“Traktat ini mencerminkan nilai dan tujuan bersama antara Inggris dan Jerman,” ujar Starmer.
Trump Akan Kunjungi Inggris, Fokus pada Perdagangan dan Pertahanan
Pada hari yang sama, Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris pada 17–19 September. Tujuannya adalah mempererat hubungan dagang dan strategis antara kedua negara.
Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyatakan:
"Kunjungan ini adalah yang kedua kalinya Presiden Trump melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris—sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Trump sebelumnya telah memberi ultimatum kepada Rusia: Jika tidak mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Ukraina dalam waktu 50 hari, maka sanksi akan diberlakukan. Kementerian Luar Negeri Rusia menanggapi dengan tegas:
“Kami tidak menerima ancaman,” tulis pernyataan resminya, sambil menegaskan bahwa Ukraina harus segera didemiliterisasi.
#PerangUkraina #RusiaVsUkraina #TrumpKunjunganInggris #TraktatKensington #UkrainaKabinetBaru #BomDobropillia #BeritaInternasional #BeritaTerbaru #Zelenskyy #DonaldTrump #InggrisJerman
0 comments