AS Serang Fasilitas Nuklir Iran: Analis Sebut Strategi Global Tiongkok Kandas di Timur Tengah

 

Operasi “Midnight Hammer” Diluncurkan, Pakar: Serangan Ini Hantam Basis Rahasia Tiongkok di Iran

Washington, 24 Juni 2025 – Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi mengumumkan bahwa militer AS telah sukses melancarkan serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran, dalam operasi yang dikenal dengan nama “Midnight Hammer”. Serangan ini dianggap tidak hanya melemahkan program nuklir Iran, namun juga mengguncang strategi ekspansi global Partai Komunis Tiongkok (PKT) di kawasan Timur Tengah.

AS Kerahkan 125 Pesawat dan Puluhan Rudal Tomahawk

Pada 21 Juni, AS mengerahkan lebih dari 125 pesawat tempur, termasuk 7 unit pembom siluman B-2, serta puluhan rudal jelajah Tomahawk dalam operasi serangan mendadak ke lokasi strategis nuklir Iran.

Pentagon menyatakan pada 22 Juni bahwa serangan tersebut menghasilkan keberhasilan luar biasa dan menghancurkan target dengan akurasi tinggi, yang mereka sebut sebagai “luar biasa dan menghancurkan secara total”.

Iran Disebut Sebagai Benteng Rahasia Tiongkok

Menurut Yuan Hongbing, seorang analis dan pakar isu Tiongkok, seluruh fasilitas nuklir bawah tanah Iran dibangun dengan bantuan teknis langsung dari militer Tiongkok.

“Fasilitas bawah tanah ini pada dasarnya adalah benteng rahasia Tiongkok di Iran. Dengan menghancurkannya, Amerika Serikat telah memberi sinyal militer kuat kepada rezim Beijing,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa PKT sendiri saat ini tengah memindahkan infrastruktur militer dan komando strategisnya ke fasilitas bawah tanah untuk menghindari serangan langsung.

Pukulan Terhadap Poros Beijing–Teheran

Iran, bersama dengan Tiongkok, Rusia, dan Korea Utara, selama ini dianggap sebagai bagian dari "poros kekuatan otoriter" dunia. Di antara semua itu, Tiongkok disebut sebagai pemimpin utama poros tersebut.

“Pijakan utama Beijing di Timur Tengah, yakni Iran, telah hancur. Peluang terjadinya pergantian rezim di Iran kini sangat besar. Bisa dikatakan, melalui Trump 2.0, strategi ekspansi totalitarian global PKT di Timur Tengah telah dipatahkan,” tegas Yuan Hongbing.

Israel Jadi Pembuka Jalan untuk Serangan AS

Sebelumnya, pada 13 Juni, Israel meluncurkan Operasi “Rising Lion”, dan menyerang lebih dari 720 fasilitas militer Iran hanya dalam waktu tiga hari. Langkah ini disebut membuka jalan strategis bagi keberhasilan serangan militer AS.

Informasi dari dalam struktur PKT juga menyebutkan bahwa serangan Israel dan AS ini menyebabkan ketakutan besar di Beijing, bahkan Presiden Xi Jinping dikabarkan sangat panik.


Kesimpulan

Serangan militer Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran bukan hanya soal menekan program nuklir Teheran, melainkan juga merupakan langkah strategis untuk mengekang pengaruh militer dan politik Tiongkok di Timur Tengah. Para analis menilai bahwa tindakan ini menunjukkan kemampuan AS untuk menggagalkan strategi ekspansi PKT secara global.

Dengan Iran yang kini goyah, dan kemungkinan pergantian rezim semakin besar, kekuatan poros otoriter yang dipimpin oleh Beijing menghadapi tekanan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Serangan ini bisa menjadi titik balik dalam geopolitik kawasan dan pergeseran kekuasaan global.

0 comments