Bukti Baru: Kongres AS Ungkap Kerja Sama Harvard dengan Lembaga Terkait Partai Komunis Tiongkok

 


Washington, D.C. – Kongres Amerika Serikat mengungkap bukti terbaru bahwa Universitas Harvard telah menjalin kerja sama jangka panjang dengan Departemen Organisasi Partai Komunis Tiongkok (PKT). Kerja sama ini berlangsung selama lebih dari satu dekade dan melibatkan pelatihan elit kepemimpinan partai, memicu kekhawatiran besar terkait infiltrasi politik dan keamanan nasional AS.

Harvard Dituding Latih Kader Elit PKT

Dalam siaran pers dan surat resmi yang dirilis pada 31 Juli 2025, disebutkan bahwa Chinese Executive Leadership Academy Pudong (CELAP), lembaga pelatihan kader pimpinan yang langsung berada di bawah kontrol Departemen Organisasi PKT, telah bermitra dengan Harvard University sejak lebih dari 10 tahun lalu.

“CELAP bertanggung jawab membina kader pimpinan PKT berdasarkan ideologi Xi Jinping dan memegang peran sentral dalam penunjukan jabatan penting dalam pemerintahan Tiongkok,” demikian bunyi surat dari Kongres AS.

Bukan Sekadar Pertukaran Akademik

Sejumlah pakar menyebut bahwa kerja sama ini bukan semata-mata pertukaran akademik, melainkan alat sistematis infiltrasi politik PKT melalui lembaga pendidikan tinggi AS.

Li Yuanhua, sejarawan di Australia:
“Ini bukan sekadar akademik. Orang-orang yang dilatih di Harvard kembali ke sistem PKT dan digunakan untuk memperluas pengaruh partai. Bahkan ada yang memanfaatkan Harvard sebagai batu loncatan ke lembaga-lembaga strategis di AS.”

Lai Jianping, mantan pengacara Beijing & ketua Federasi untuk Demokrasi Tiongkok di Kanada:
“Melalui kerja sama ini, PKT bisa mendapatkan akses ke isu-isu politik domestik AS yang dibahas dalam konteks akademik. Hal ini berpotensi besar terhadap kebocoran informasi strategis.”

Permintaan Transparansi dari Kongres

Komite Khusus DPR AS untuk Tiongkok, yang diketuai oleh John Moolenaar, secara resmi meminta Harvard untuk menyerahkan:

  • Daftar semua kerja sama dengan institusi terkait PKT sejak 1 Januari 2015
  • Informasi terkait penerimaan manfaat finansial maupun non-finansial dari kerja sama tersebut
  • Batas waktu pengumpulan data: 7 Agustus 2025

Moolenaar menyebutkan bahwa kolaborasi akademik dengan sekolah yang dikontrol langsung oleh rezim PKT menimbulkan kekhawatiran serius tentang infiltrasi politik oleh Tiongkok ke dalam institusi AS.

Pengaruh Global Infiltrasi Tiongkok

Kerja sama seperti ini, menurut para ahli, bukan hanya terjadi di AS, tetapi juga tersebar ke berbagai negara maju Barat, meskipun dalam skala lebih kecil. Hal ini menjadi bentuk “soft power” dan pengaruh ideologis dari rezim otoriter ke dalam sistem demokrasi Barat.

Lai Jianping menambahkan:
“Tujuan utama dari pelatihan semacam ini adalah untuk mempromosikan narasi Tiongkok seperti 'nilai-nilai Tiongkok' atau 'komunitas takdir bersama umat manusia'. Pada akhirnya, ini melemahkan posisi AS dalam menanggapi pelanggaran HAM dan tindakan otoriter PKT.”

“Ada pejabat Barat yang kini mulai memuji sistem Tiongkok. Ini membuktikan bahwa infiltrasi ideologis PKT sudah berdampak ke pengambilan kebijakan luar negeri AS.”

Dampak Terhadap Mahasiswa Tiongkok

Kongres AS juga menyoroti keterlibatan konsulat Tiongkok dalam mengontrol mahasiswa Tiongkok di AS melalui organisasi mahasiswa, kelompok akademik, bahkan partai sel PKT di luar negeri.

Li Yuanhua menyatakan:
“Selama PKT tidak mengubah taktiknya, mahasiswa Tiongkok yang belajar ke luar negeri akan tetap terpengaruh atau bahkan dikendalikan sebagai alat rezim.”

Langkah Selanjutnya

Kongres AS menyerukan investigasi menyeluruh dan pertanggungjawaban atas semua kerja sama universitas dengan lembaga-lembaga yang berafiliasi dengan PKT. Fokus utamanya adalah menjaga keamanan nasional, khususnya di bidang teknologi tinggi dan intelijen politik.


#Harvard #PKT #Tiongkok #InfiltrasiPolitik #KongresAS #KeamananNasional #UniversitasHarvard #MahasiswaTiongkok #XiJinping #CELAP #AkademikTiongkok #ShadyCollaboration

0 comments