Mantan Pengacara Tiongkok Jadi Viral Setelah Bongkar Praktik Pengadilan: “Partai Komunis Penyebab Utama Kasus Palsu”
Los Angeles / Shenzhen – Zhou Junhong, mantan pengacara dari Shenzhen yang kini berada di Amerika Serikat, mendadak menjadi sorotan publik setelah unggahan media sosialnya yang mengungkapkan praktik buruk dalam sistem peradilan Tiongkok viral dan beredar luas. Zhou mengatakan pengalaman sebagai pembela berbagai kasus yang ia nilai "dianggap salah" membuatnya yakin bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) adalah penyebab mendasar munculnya banyak kasus palsu, rekayasa, dan ketidakadilan. X (formerly Twitter)+1
Dari Pengacara di Shenzhen ke Suara yang Menyebar di Media Sosial
Zhou, yang meninggalkan Tiongkok pada Oktober 2023 untuk mengikuti ujian pengacara di California, menyatakan unggahan-unggahannya tentang kegelapan sistem hukum Tiongkok tiba-tiba “meledak” di media sosial—membuatnya khawatir kembali ke Tiongkok akan membuatnya berisiko dihukum karena kritiknya. Karena kekhawatiran itu, ia memilih menetap di AS sementara, meskipun hal itu berarti harus terpisah dari tiga anaknya yang masih kecil. X (formerly Twitter)+1
Kesaksian: Kasus yang Terasa Sangat Tidak Adil
Dalam wawancara, Zhou mengenang beberapa perkara yang ditanganinya sejak 2013. Ia bercerita tentang seorang pengusaha yang menurutnya tidak bersalah, namun akhirnya dijatuhi hukuman empat tahun — kejadian yang membuatnya putus asa saat menyadari bahwa hakim dapat berada di bawah tekanan dari otoritas tingkat atas. Menurut Zhou, kurangnya independensi peradilan dan tekanan politik adalah akar penyebab “冤假错案” (kasus salah vonis) di daratan Tiongkok. China Aid+1
Zhou juga mencontohkan kasus narkoba yang menimpa seorang pemuda kelahiran 1995. Pemuda itu disuruh membawa sebuah tas oleh temannya, ditangkap dalam jarak kurang dari 200 meter, dan kemudian dijatuhi hukuman mati yang ditangguhkan — suatu vonis yang menurut Zhou tampak sebagai rekayasa. Ia meragukan bukti forensik dan menyebut adanya praktik manipulasi dokumen proses peradilan. China Aid+1
Pandangan Politik dan Keputusan Putus Hubungan dengan Partai
Zhou menyatakan pula bahwa setelah bekerja sebagai pengacara, ia menyadari bahwa "hukum" kerap digunakan sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaan partai—bukan untuk melindungi rakyat. Ia mengumumkan keputusan simbolisnya untuk mundur dari organisasi pemuda yang diwajibkan di sekolah (少先队), sebagai bentuk pemutusan hubungan dengan struktur partai. Zhou menegaskan: mencintai Tiongkok tidak sama dengan mendukung Partai Komunis. X (formerly Twitter)
Harapan: Keadilan Melalui Hukum dan Kebebasan Informasi
Zhou mengatakan keyakinannya bahwa ketika "tembok sensor" internet runtuh dan kebenaran dapat tersebar leluasa, lebih banyak suara yang akan muncul—suara yang menurutnya merepresentasikan rakyat Tiongkok sesungguhnya. Ia menegaskan keinginannya agar pelaku pelanggaran sistemik harus dipertanggungjawabkan secara hukum, dan berusaha menegakkan keadilan bagi para korban. X (formerly Twitter)+1
Sumber terkait: unggahan dan pernyataan publik Zhou Junhong di akun media sosialnya serta laporan terkait wawancara dan tuduhan hak asasi. X (formerly Twitter)+2X (formerly Twitter)+2
#ZhouJunhong #PengacaraShenzhen #KeadilanTiongkok #KasusPalsu #PartaiKomunis #KebebasanBerekspresi #HukumDanKekuasaan #HakAsasiManusia #BeritaInternasional #ChinaUpdate
0 comments