Ukraina Serang Pipa Minyak Rusia, Putin Ungkap Tiga Syarat Gencatan Senjata

 


Global News – Ukraina kembali melancarkan serangan drone terhadap infrastruktur energi Rusia. Serangan terbaru pada Kamis malam menghantam stasiun pompa minyak di wilayah Bryansk, Rusia, yang menjadi salah satu jalur penting jaringan pipa minyak. Akibatnya, pasokan minyak Rusia ke Hungaria dan Slovakia terhenti setidaknya selama lima hari.

Serangan ini memperburuk krisis energi di Rusia dan wilayah pendudukannya. Sejumlah daerah mengalami kelangkaan bahan bakar, antrean panjang kendaraan di SPBU tidak terhindarkan, dan sebagian warga terpaksa menggunakan bahan bakar alternatif dengan harga lebih mahal.

Seorang warga Krimea, Bazanova, mengaku dampak ini terasa berat: “Kami akan bertahan, tapi ini pukulan besar bagi anggaran rumah tangga kami. Sangat jelas terasa,” ujarnya.

NATO dan Zelensky Bahas Jaminan Keamanan

Di sisi lain, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky bertemu dengan Sekjen NATO, Mark Rutte di Kyiv pada Jumat. Mereka membahas detail jaminan keamanan jangka panjang untuk Ukraina.

Rutte menegaskan, jaminan itu harus mencakup dua hal: penguatan militer Ukraina serta dukungan keamanan dari AS dan Eropa.
“Jaminan ini penting agar Rusia mematuhi setiap perjanjian, dan tidak lagi berusaha merebut satu kilometer pun tanah Ukraina,” kata Rutte.

Zelensky menambahkan, jaminan keamanan harus setara dengan Pasal 5 NATO tentang pertahanan kolektif.

Tiga Syarat Gencatan Senjata Putin

Di tengah pertempuran yang belum mereda, muncul bocoran dari sumber Rusia mengenai tiga syarat gencatan senjata yang diajukan Presiden Vladimir Putin, yaitu:

  1. Ukraina menyerahkan seluruh wilayah Donbas (Donetsk dan Luhansk).
  2. Ukraina tidak boleh bergabung dengan NATO dan harus tetap netral.
  3. Pasukan Barat tidak boleh ditempatkan di Ukraina.

Menurut laporan Reuters, Putin disebut melunak dari tuntutan awal yang meminta Ukraina menyerahkan empat wilayah timur sekaligus. Kini, jika Kyiv menyerahkan Donbas, Rusia disebut siap membekukan garis pertempuran di Zaporizhzhia dan Kherson.

Hingga saat ini, Rusia menguasai sekitar 88% wilayah Donbas dan 73% wilayah Zaporizhzhia serta Kherson.

Zelensky: Rusia yang Menginvasi, Bukan Korban

Menanggapi klaim Rusia soal jaminan keamanan, Zelensky menegaskan bahwa Rusia tidak berhak menuntut apa pun.
“Mereka yang menginvasi tanah kami. Saya tidak mengerti kenapa agresor berbicara soal jaminan keamanan,” kata Zelensky.

Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump menilai syarat damai Putin masih sulit tercapai. Ia bahkan menyebut hubungan Putin dan Zelensky seperti “minyak dan cuka” yang mustahil menyatu.


#Ukraina #Rusia #PerangUkraina #VladimirPutin #VolodymyrZelensky #NATO #DonaldTrump #Donbas #Bryansk #BeritaInternasional #PerangRusiaUkraina

0 comments