Barat Siapkan “Landak Baja” Ukraina, Rencana Kirim Pasukan Bikin Putin Murka

 


Eropa dan AS berencana memperkuat pertahanan Ukraina lewat darat, laut, dan udara, termasuk kemungkinan pengerahan pasukan multinasional. Presiden Rusia, Vladimir Putin menegaskan, pasukan asing di Ukraina akan menjadi target sah Moskow.


Kiev, 7 September 2025

Sejumlah negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan anggota Uni Eropa, semakin mempertegas dukungannya terhadap Ukraina di tengah invasi Rusia yang memasuki tahun ketiga. Dalam berbagai pertemuan tingkat tinggi, mereka sepakat membantu Ukraina membangun sistem pertahanan darat, laut, dan udara yang kokoh, bahkan mengusulkan pengiriman pasukan internasional untuk ditempatkan di Ukraina.

Ketua Komisi Eropa, Ursula von der Leyen menyebut langkah ini sebagai upaya menjadikan Ukraina “landak baja” yang mustahil ditembus oleh agresor.

Putin Ancam Balasan Keras

Presiden Rusia, Vladimir Putin langsung bereaksi keras. Ia memperingatkan bahwa setiap pasukan asing yang ditempatkan di Ukraina akan dianggap sebagai target sah serangan militer Rusia.

Putin menambahkan bahwa Rusia tidak menentang Ukraina bergabung dengan Uni Eropa, namun menegaskan penolakannya terhadap kemungkinan Kiev masuk ke NATO. “Itu tidak dapat diterima bagi kami,” ujarnya.

Eropa dan NATO Tingkatkan Persiapan

Skeptisisme terhadap niat damai Putin disuarakan oleh sejumlah pemimpin Eropa. Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, menilai Putin “tidak bisa dipercaya” dan menuding Rusia tetap melanjutkan perang dengan dukungan Iran, Belarus, Korea Utara, serta dorongan dari Beijing.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte memperingatkan ancaman “perang hibrida” Rusia, setelah pesawat Ketua Komisi Eropa mengalami gangguan GPS dalam penerbangan pekan lalu.

NATO kini berencana menaikkan belanja pertahanan hingga 5% dari PDB pada 2035, sementara Uni Eropa mencatatkan rekor belanja militer tertinggi tahun ini.

Zelensky Desak Dukungan Tambahan

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menegaskan negaranya membutuhkan lebih banyak sistem pertahanan udara, terutama rudal Patriot, sebelum musim dingin tiba. Ia juga melakukan diplomasi maraton dengan negara-negara Eropa, termasuk menghadiri KTT Ukraina–Nordik–Baltik.

Irlandia disebut tengah mempertimbangkan sanksi tambahan terhadap Rusia, sementara Slovakia menyatakan dukungan bagi Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Koalisi Internasional Kian Menguat

Pada 4 September, Prancis menjadi tuan rumah pertemuan Coalition of the Willing yang diikuti 35 negara, termasuk anggota aliansi intelijen “Five Eyes” serta Jepang. Dalam forum itu, 26 negara menyatakan siap memberi jaminan keamanan bagi Ukraina, termasuk pembentukan pasukan internasional lintas matra (darat, laut, udara).

Situasi di Medan Perang

Di lapangan, Rusia terus menggempur infrastruktur energi dan fasilitas vital Ukraina, dengan pola serangan kini bergeser dari malam ke siang hari. Zelensky berjanji akan “membalas dua kali lipat” terhadap agresi Moskow.

Polandia, yang berbatasan langsung dengan Ukraina, meningkatkan kewaspadaan militer. Presiden baru Polandia, Karol Nawrocki, bahkan langsung mengunjungi Gedung Putih untuk membahas langkah pertahanan bersama AS.

AS Dorong Jalur Diplomasi

Presiden AS, Donald Trump, meski menyadari sulitnya menghentikan perang, menegaskan komitmennya untuk mencari solusi damai. “Kami akan menyelesaikannya. Kami pasti akan menyelesaikannya,” kata Trump menanggapi ancaman Putin.


#Ukraina #Rusia #Putin #Zelensky #NATO #UniEropa #DonaldTrump #PerangUkraina #InvasiRusia #CoalitionOfTheWilling #PertahananUkraina

0 comments