Nepal Berubah Haluan: Eks Ketua Mahkamah Agung Sushila Karki Dilantik Jadi Perdana Menteri Baru

 


Kathmandu, Nepal – Nepal memasuki babak baru dalam sejarah politiknya. Pada Jumat (12/9), Istana Kepresidenan Nepal mengumumkan bahwa mantan Ketua Mahkamah Agung, Sushila Karki, akan segera dilantik sebagai Perdana Menteri baru usai runtuhnya pemerintahan komunis yang sebelumnya berkuasa.

Krisis politik ini dipicu oleh gelombang protes besar-besaran Z Generasi (Gen Z) anti-korupsi yang mengguncang ibu kota Kathmandu dan berbagai kota lain sepanjang pekan. Akibat demonstrasi tersebut, mantan PM K.P. Sharma Oli dilaporkan melarikan diri dan hingga kini keberadaannya masih belum diketahui.

Dukungan Rakyat untuk Sushila Karki

Sejumlah pemimpin muda yang memimpin demonstrasi menyuarakan dukungan penuh agar Sushila Karki memimpin pemerintahan transisi.

  • Aktivis muda Junar Ghadar menyebut Karki sebagai “penjaga terbaik bagi negara” karena rekam jejaknya yang bersih dan tegas melawan korupsi.
  • Aktivis Sumit Shrestha menegaskan bahwa Nepal tidak mengalami kekosongan konstitusional. “Kita punya konstitusi dan presiden. Dengan Karki sebagai pemimpin sementara, kita akan melangkah ke pemilu dalam enam bulan mendatang,” ujarnya.

Karki (73) sebelumnya dikenal sebagai perempuan pertama yang menjabat Ketua Mahkamah Agung Nepal pada 2016. Ia dipandang sebagai figur berintegritas, independen, dan berani melawan praktik korupsi politik.

Situasi Pasca Protes

Meski aksi protes telah mereda, situasi keamanan di Nepal kini berada di bawah kendali militer. Pemerintah masih memberlakukan perpanjangan jam malam di beberapa wilayah.

Data dari kepolisian menunjukkan bahwa 51 orang tewas dan lebih dari 1.300 orang luka-luka akibat bentrokan selama demonstrasi. Pada Jumat, keluarga korban bersama masyarakat Kathmandu menggelar prosesi pemakaman tradisional untuk menghormati para demonstran maupun aparat yang gugur.

Sehari sebelumnya, keluarga korban mengadakan vigil doa dan menyalakan lilin di depan rumah sakit, menuntut keadilan bagi kerabat mereka yang tewas.

  • Kamal Subedi, salah satu keluarga korban, menegaskan: “Kami harus memperjuangkan keadilan bagi mereka yang gugur. Kami tidak bisa lagi diam.”

Menuju Pemilu Baru

Dengan naiknya Karki sebagai perdana menteri transisi, Nepal diperkirakan akan segera menuju pemilihan umum dalam enam bulan ke depan, membuka peluang bagi era politik baru pasca-runtuhnya pemerintahan komunis.


#Nepal #SushilaKarki #PerdanaMenteriNepal #GenZNepal #ProtesAntiKorupsi #Kathmandu #PolitikNepal #KPSharmaOli #NepalUpdate #BeritaInternasional

0 comments