Perang Rusia-Ukraina Memanas: Moskow Hentikan Perundingan Damai, Trump Tegaskan Kesabaran Habis
Warsawa/Kyiv/Moskow – Konflik Rusia-Ukraina kembali memanas usai insiden drone Rusia memasuki wilayah udara Polandia. Pada Jumat (12/9), NATO secara resmi meluncurkan operasi “Eastern Sentry” (Penjaga Timur) untuk memperkuat pertahanan di sayap timur aliansi.
Langkah itu dibarengi dengan semakin intensifnya serangan di medan perang. Sementara itu, Kremlin menyatakan proses perdamaian Rusia-Ukraina sedang ditangguhkan, membuat Eropa dan Amerika Serikat semakin memperketat tekanan terhadap Moskow.
NATO Perkuat Sayap Timur
NATO mengumumkan pengerahan pasukan tambahan, termasuk tank dan kapal selam, guna meningkatkan sistem pertahanan di Eropa Timur.
- Jenderal Grinkiewicz, Panglima Tertinggi NATO, menegaskan bahwa Eastern Sentry akan “fleksibel dan mampu memberikan efek penangkalan yang tepat sasaran.”
- Sekjen NATO, Mark Rutte, menambahkan bahwa operasi ini juga difokuskan pada ancaman drone yang semakin sering digunakan Rusia.
Sebagai bagian dari penguatan militer, Prancis mengirim tiga jet tempur Rafale untuk membantu menjaga langit Polandia. Ukraina pun meningkatkan koordinasi dengan Polandia, termasuk berbagi taktik menanggulangi serangan drone Rusia.
Rusia-Belarus Gelar Latihan Militer Besar
Di sisi lain, Rusia dan Belarus memulai latihan militer gabungan yang diklaim berpotensi melibatkan penggunaan senjata nuklir serta rudal hipersonik “Zircon”. Polandia merespons dengan menutup perbatasan dengan Belarus sejak tengah malam, menilai latihan tersebut sebagai simulasi agresi terhadap NATO dan Uni Eropa.
Pertempuran dan Serangan Balik Ukraina
Perang di medan tempur terus berkecamuk:
- Rusia melancarkan serangan udara ke kota Sumy, Ukraina utara, menewaskan sedikitnya satu orang.
- Ukraina membalas dengan serangan drone besar-besaran, termasuk terhadap pelabuhan minyak utama Rusia di Primorsk, yang menjadi jalur ekspor sekitar 60 juta ton minyak per tahun senilai 15 miliar dolar AS.
- Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim berhasil menembak jatuh 221 drone Ukraina di berbagai wilayah, termasuk Moskow.
Moskow Hentikan Perundingan Damai
Kremlin pada Jumat menegaskan bahwa pembicaraan damai ditangguhkan.
- Juru bicara Dmitry Peskov menuding negara-negara Eropa sebagai pihak yang menghambat proses perdamaian.
- Pernyataan ini menambah ketidakpastian, meski Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebelumnya menyatakan kesediaan untuk membicarakan solusi diplomatik.
Barat Perketat Sanksi, Trump: “Kesabaran Sudah Habis”
Merespons eskalasi ini, Barat kembali meningkatkan tekanan ekonomi:
- Inggris menjanjikan bantuan musim dingin senilai 1,42 miliar pound (1,93 miliar dolar AS) untuk Ukraina serta menambahkan 100 sanksi baru terhadap Rusia, khususnya di sektor energi dan militer.
- Uni Eropa memperpanjang sanksi individu selama enam bulan dan tengah menyiapkan paket sanksi ke-19.
Dari Washington, Presiden AS Donald Trump dalam wawancara dengan Fox News menegaskan bahwa kesabarannya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin “sudah habis”.
“Kesabaran saya dengan Putin sedang cepat habis. Kita harus bertindak sangat keras dengan sanksi, termasuk terhadap perbankan, minyak, dan tarif perdagangan,” ujar Trump.
AS kini juga mendorong negara-negara G7 untuk menerapkan tarif 100% terhadap pembelian minyak Rusia oleh Tiongkok dan India, sebagai upaya mempersempit aliran dana energi Moskow.
#PerangRusiaUkraina #NATO #EasternSentry #DonaldTrump #Putin #Polandia #RusiaBelarus #DroneRusia #SanksiRusia #BeritaInternasional
0 comments