Suasana Panas di Luar Pertemuan Trump–Xi: Seruan Anti-Komunis Gema di Bandara Gimhae, Busan
Kunjungan Xi Jinping ke Korea Selatan untuk menghadiri pertemuan dengan Donald Trump pada Kamis (30/10) memicu gelombang protes besar di Busan. Di luar Bandara Militer Gimhae, warga dan mahasiswa Korea meneriakkan slogan anti-Komunis dan menentang pengaruh Partai Komunis Tiongkok di kawasan Asia Timur.
Untuk pertama kalinya dalam 11 tahun, Presiden Tiongkok Xi Jinping menginjakkan kaki kembali di Korea Selatan. Namun, kedatangannya disambut dengan gelombang protes keras dari warga dan mahasiswa yang menolak kehadiran dan pengaruh Partai Komunis Tiongkok (PKT).
Pertemuan antara Donald Trump dan Xi Jinping digelar di Pangkalan Udara Gimhae, Busan, dengan pengamanan super ketat. Ribuan aparat kepolisian dan pasukan keamanan khusus dikerahkan untuk menjaga area sekitar bandara.
“Saya berada di luar Bandara Gimhae, tempat Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Xi Jinping untuk pertama kalinya dalam enam tahun. Pengamanan di lokasi ini luar biasa ketat,” lapor Jin Yan, jurnalis New Tang Dynasty Television (NTD) Korea.
Gelombang Aksi Anti-Komunis di Busan
Sejumlah warga Korea, termasuk mahasiswa, datang ke sekitar pangkalan udara sambil membawa bendera Amerika Serikat dan spanduk bertuliskan pesan anti-Komunis. Mereka menyuarakan dukungan terhadap Amerika dan menolak pengaruh Beijing di Asia Timur.
Salah satu mahasiswa Korea, Kang Chang-mo, menyatakan: “Kami sangat menentang Partai Komunis Tiongkok, terutama kebijakan ‘Satu Tiongkok’ yang mereka dorong. Kami juga menolak infiltrasi budaya dan kegiatan spionase yang dilakukan Beijing selama bertahun-tahun. Kritik kami bukan terhadap rakyat Tiongkok, melainkan terhadap sistem Komunis-nya.”
Sekitar pukul 08.00 pagi waktu setempat, sejumlah truk protes melintas di jalan utama di depan pangkalan udara. Para demonstran menggunakan pengeras suara untuk berteriak “Xi Jinping Out!” dan “Xi Jinping Go Home!”.
Salah satu peserta bahkan mengenakan topi dengan emblem Angkatan Udara AS, sementara lainnya mengibarkan bendera Amerika di depan aparat kepolisian. Aksi tersebut berlangsung tegang selama sekitar setengah jam sebelum massa membubarkan diri secara damai.
Protes Meluas di Lokasi APEC: “Tuhan Akan Hancurkan PKT”
Aksi anti-Komunis tak hanya terjadi di sekitar bandara. Sehari sebelumnya, di area APEC Busan dekat lonceng besar Shinra Daechong, puluhan anak muda Korea menggelar demonstrasi dengan membawa spanduk bertuliskan:
- “Tuhan Akan Menghancurkan PKT”
- “Hancurkan Komunisme”
- “Berhenti Mencuri Negara”
- “Korea Milik Rakyat Korea”
Aksi ini mencerminkan semakin kuatnya sentimen anti-Komunis di kalangan muda Korea Selatan, terutama setelah meningkatnya kekhawatiran terhadap kegiatan intelijen dan infiltrasi budaya dari Beijing.
Trump Selesai Pertemuan, Kembali ke Washington
Reporter NTD Korea, Jin Yan, melaporkan bahwa Presiden Trump meninggalkan Korea Selatan pada pukul 13.00 waktu setempat menuju Gedung Putih. Pertemuan ini menjadi salah satu pertemuan diplomatik paling sensitif tahun ini, mengingat tensi tinggi antara Washington dan Beijing dalam isu perdagangan, keamanan regional, serta kebebasan di Indo-Pasifik.
Kesimpulan:
Kunjungan Xi Jinping ke Busan tidak hanya menjadi momen diplomatik, tetapi juga cerminan meningkatnya resistensi publik terhadap pengaruh Partai Komunis Tiongkok di Asia Timur. Aksi protes warga dan mahasiswa Korea menunjukkan kesadaran regional yang semakin besar akan bahaya infiltrasi ideologi dan ancaman terhadap kedaulatan nasional.
#XiJinping #DonaldTrump #Busan #KoreaSelatan #AntiKomunis #PKT #APEC #TruthMedia #GimhaeAirport #BeritaInternasional
0 comments