PKT Telah Kobarkan “Perang Dunia” Non-Konvensional

Qiao Liang (kiri) bersama Wang Xiangsui, menulis buku teori perang tentang penyerangan bergaya preman dan fasis “Unrestricted Warfare”. Konon Steve Bannon (kanan) mantan penasihat Presiden Trump menganjurkan sang presiden untuk mempelajari buku tersebut dalam rangka menangkalnya.

TANG MING

Virus PKT telah mengakibatkan bencana maha dahsyat bagi seluruh dunia, ini adalah hal yang tidak pernah dirasakan manusia sejak PD-II, seorang pejabat AS yang negerinya mengalami pandemi parah ini menilai, PKT telah mengumumkan perang pada Amerika, dan dalam perang ini musuhnya tidak terlihat, hanya bisa bertahan namun tidak bisa beradu kekuatan. Jika berdasarkan pemikiran strategis militer PKT seperti “Perang Melampaui Batas (Unrestricted Warfare)” dalam melihat “virus PKT” yang sedang mewabah ini, maka sangat terkejut mendapati bahwa sejak awal PKT telah mengobarkan perang dunia yang sama sekali berbeda dengan perang konvensional terhadap seluruh dunia.

Di tengah pandemi seakan tercium aroma mesiu

Di masa damai sekarang ini, suatu pandemi besar tengah mengancam seluruh dunia, ketika masyarakat dunia tengah menyoroti Wuhan, AS juga mengendus bahwa PKT melakukan uji ledak nuklir, hal ini semakin menyelimuti dunia dengan selapis kabut kelabu, membuat masyarakat dunia seolah mencium bau mesiu di tengah virus PKT yang belum bisa dienyahkan ini.

Pandemi dunia saat ini, tidak ada senapan tidak ada meriam terlebih lagi musuh tak terlihat di depan mata, lalu mengapa oleh banyak orang disebut sebagai suatu konsepsi perang, sebenarnya, bukan AS yang memprovokasi perang, melainkan sejak awal PKT telah mengemukakan konsep perang ini, demi menggantikan posisi Amerika, militer PKT sejak awal telah mengemukakan konsepsi perang yang baru, selama bertahun-tahun telah melakukan serangan terhadap AS dan berbagai negara lainnya.

Yang dimaksud perang dalam kamus PKT, dalam pandemi kali ini tampak begitu merajalela, PKT menutupi pandemi agar seluruh dunia dengan cepat terjangkit oleh virus; PKT menimbun APD bantuan asing bagi negara Tiongkok, lalu dimanfaatkan untuk memainkan diplomasi masker; pada saat nyawa sudah di ujung tanduk, PKT menjual APD bermutu rendah dengan harga tinggi; PKT mengutus tim medis ke luar negeri, di negara mana tim medis itu berada disitulah wabah semakin parah; juru bicara Kemenlu PKT mengkambing-hitamkan militer AS sebagai pembawa virus, Departemen Propaganda pun tidak mau ketinggalan, CCTV mencaci maki Menlu AS Pompeo sebagai “musuh bersama umat manusia”; saat pandemi di AS sangat parah, media massa PKT bersorak-sorai, Kaum 50 Sen (wumaodang) dan Pengagum Merah Yunior (xiaofenhong) bersorak riang, seakan telah meraih kemenangan dalam perang, berbagai kondisi itu membuat pihak luar mau tidak mau terpikir akan peperangan.

Ketika dunia pada umumnya tidak bisa mendefinisikan kondisi perang seperti ini, sebenarnya telah berada di tengah peperangan; ketika banyak negara baru menyadari perang berbahaya ini, sudah terlanjur terseret ke dalam bencana parah akibat perang ini, seakan perang dunia telah meletus.

Perang dunia di tengah “Perang melampaui Batas” PKT

Beberapa tahun terakhir ini muncul suatu konsepsi baru “Perang Melampaui Batas” di tubuh militer PKT, yakni suatu peperangan yang sama sekali berbeda dengan perang konvensional, yang merupakan suatu metode perang baru yang melampaui segala cara dalam perang konvensional. Di dalamnya termasuk cara-cara perang yang konvensional, sekaligus juga meliputi perang dagang, terorisme baru serta perang ekologis, juga meliputi cara membahayakan yang non-konvensional dalam perang seperti perang racun, perang biokimia dan perang nuklir.

Yang mengemukakan konsep peperangan ini adalah penulis militer PKT yakni Qiao Liang dan seorang mantan Kolonel AU PKT yakni Wang Xiangsui, pada 1999 buku “Unrestricted Warfare”. Mereka menilai dengan kekuatan militer RRT, adalah tidak mungkin untuk mengalahkan AS, jika berniat menggantikan Amerika dan menjadi adidaya di dunia, hanya ada satu cara: Perang melampaui batas. Di masa mendatang perang akan terjadi dimana saja, termasuk perang moneter, perang dagang, hacker internet, media massa juga meliputi hukum internasional, kapan pun dimana pun adalah ajang pertempuran, memperpanjang jangkauan perang sampai ke setiap aspek kehidupan masyarakat, peperangan telah jauh melampaui ruang lingkup tentara yang mengenakan seragam militer dengan jet tempur dan meriam.

Tak hanya itu saja, pada 2010 lalu militer PKT juga mengemukakan teori “perang cekal hak hidup” yang agak mirip dengan perang melampaui batas, teori ini memprakarsai senjata genetika, selain perang biokimia, bioteknologi untuk kali pertama diposisikan pada puncak strategi militer baru PKT di masa mendatang. Buku itu menjelaskan, “Senjata genetika dapat membunuh tanpa terlihat, tanpa terasa, tanpa diketahui, tanpa bisa dihindari, merupakan senjata pembunuh massal berskala besar yang murah namun efektif menimbulkan teror.”

Tak sulit dilihat, pemikiran strategis militer PKT seperti ini akan melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya, tidak peduli akan nyawa manusia, bahkan memusnahkan umat manusia, yang ingin dilakukan PKT telah sangat jauh melampaui pemikiran normal umat manusia, pada saat Amerika dan berbagai negara di dunia membantu rakyat Tiongkok mengembangkan perekonomiannya, PKT justru ingin menguasai seluruh dunia, dan diam-diam telah mengobarkan perang melampaui batas terhadap seluruh dunia.

Khususnya terhadap negara demokrasi yang memiliki nilai-nilai universal, PKT menyusupi setiap aspek, menyerang dengan hacker, menyuap para pejabatnya dan berdiplomasi agresif ala serigala perang, Institut Konfusius, menyuap etnis Tionghoa di luar negeri, menancapkan bendera nasional RRT yang berwarna merah darah, “kelompok 50 sen” menyerang serentak dan lain sebagainya, terus-menerus mengobarkan perang melampaui batas dan selama lebih dari dua dekade ini kian hari kian intens, namun seluruh dunia sama sekali tidak menyadari bahwa ini adalah peperangan, sama seperti di tahun 1930-an masyarakat dunia tidak menyadari paham NAZI dengan ekspansi militernya.

Bagi PKT Unrestricted Warfare adalah mahakarya militer yang berdampak pada dunia, maka dapat dipastikan mempengaruhi para petinggi PKT dalam menentukan strategi militernya, PKT hendak meraih hak berbicara di dunia, maka harus menggunakan konsep militer yang kejam untuk mengacaukan dunia, agar dapat meraih kemenangan di tengah kekacauan, dan mengatur kembali peta politik di dunia. Karena konsep PKT yang begitu absurd dan keji, yang selalu tampak aneh di mata dunia, tak hanya kurang bermoral, juga tidak menaati aturan ketertiban internasional, membuat masyarakat internasional sulit memahaminya. Banyak negara yang setelah mengalami bencana ini, baru akhirnya mulai menyadari wujud asli PKT ini, melihat dengan jelas bahwa sesungguhnya virus terbesar adalah komunisme, mengenali musuh bersama manusia yang bertentangan dengan nilai universal ini.

Perang Melampaui Batas Hanya Akan Menjadi Bumerang

Dengan perang melampaui batas ini, walaupun di atas meja dapat dianalisa motivasi PKT terhadap senjata biokimia ini, tapi pada dasarnya kurang akan bukti kuat bahwa PKT benar-benar melakukannya, kecuali orang-orang dari laboratorium virus Wuhan atau orang yang mengetahui informasi internal dan membocorkannya ke luar, namun saat ini hanya ada rumor, tapi tidak ada informasi terkait yang bisa diandalkan. Akan tetapi, aliansi “The Five Eyes” sepertinya juga telah menguasai sejumlah bukti terkait hubungan virus dengan laboratorium virus Wuhan.

Sebelum ada bukti otentik yang kuat, setidak-nya terkait menutupi pandemi dan berbagai aspek terkait lainnya, berbagai negara di dunia pasti akan membuat perhitungan dengan PKT, dan akibat yang akan dihadapi PKT tidak perlu disebutkan lagi, takdir kehancurannya tak terhindarkan lagi, PKT jelas tidak mempertimbangkan akibat buruk yang ditimbulkan dari pemikiran militer seperti “perang melampaui batas” dan “perang cekal hak hidup ini”. Di tengah momen kekalutan akibat diserbu berbagai negara dunia, menghadapi masa keruntuhannya yang akan semakin mendekat, PKT tidak akan tinggal diam, berdasarkan sifatnya, PKT pasti akan melancarkan serangan yang lebih membahayakan terhadap dunia, apakah akan sengaja mengobarkan perang di Laut Taiwan atau Laut Tiongkok Selatan? Bahkan menggunakan senjata nuklir untuk menakuti warga dunia, atau dengan cara ekstrem mengalihkan perhatian dunia yang akan membuat perhitungan dengannya, berusaha meloloskan diri dari tuntutan masyarakat internasional.

Dari satu kejahatan beralih pada kejahatan yang lain tanpa batas, akibatnya hanya akan menghancurkan diri sendiri, PKT memainkan perang melampaui batas, akibatnya adalah memainkan seluruh akibat buruk pada dirinya sendiri, jika bermain api akan membakar diri sendiri, belum diketahui seberapa parah militer PKT terjangkit virus PKT itu sendiri, tapi bisa dilihat baru-baru ini sejumlah kamp militer terbakar tanpa sebab yang jelas, dua unit kapal serbu juga terbakar, roket pengangkut juga tidak dapat mengudara, virus PKT sepertinya juga memiliki mata datang menyerbu PKT, bisa disimpulkan, sulit menjamin rudal atau rudal berhulu ledak nuklir milik PKT tidak akan kehilangan arahnya, dan berbalik menghancurkan PKT sendiri.

Berbagai kegilaan dan angan-angan PKT tengah hancur berantakan, rezim merah yang berlandaskan komunisme dan tangan besi ini tengah mengalami keruntuhan, masyarakat internasional sedang berupaya menggiring PKT ke atas altar peradilan sejarah. (et/sud)

0 comments