Rumah Sakit Kekurangan Tempat Tidur, Jalanan Sunyi Senyap

Pasar ditutup, semua toko jalanan tutup.


Wawancara langsung dengan warga Kota Jilin, Tiongkok

Kadang-kadang, satu atau dua penumpang terlihat di bus di jalanan. Sedangkan pasar dan toko-toko semua tutup. Sudah tidak ada yang bersekolah dan perusahaan yang beroperasi. Yuan Min percaya bahwa fenomena ini menunjukkan bahwa epidemi belum dapat dikendalikan....

THE EPOCH TIMES

The Epoch Times edisi Hong Kong melakukan wawancara dengan warga setempat tentang kondisi situasi Tiongkok terkini yang menunjukkan kondisi wabah di Provinsi Jilin, Tiongkok.

Yuan Min sebuah nama samaran, warga Distrik Chuanying, mengatakan kepada wartawan The Epoch Times bahwa sebelum 1 Mei 2020, seorang kerabatnya dirawat di departemen pernapasan Rumah Sakit Kimia Jiangbei karena penyakit paru-paru biasa. Kemudian, Dokter mengeluarkan pemberitahuan penyakit kritis kepada kerabatnya itu. Akan tetapi beberapa hari yang lalu, dikeluarkan dari rumah sakit. Akan tetapi pihak rumah sakit tak memberikan alasan.

“Sudah 5 hari keluar dari rumah sakit, yaitu, setelah epidemi serius, rumah sakit menyuruhnya pulang,” tutur Yuan Min. Ia berspekulasi bahwa rumah sakit sekarang mengalami kekurangan tempat tidur.”

Dia mengatakan bahwa ketika Kota Jilin pertama kali menutup kota itu, masyarakat tidak dikontrol dengan ketat. Sejak 21 Mei, hanya satu pass dikeluarkan untuk setiap komunitas atau pemukiman di wilayahnya. Sedangkan hanya satu orang yang diizinkan memegang izin. Setiap hari hanya boleh keluar sekali, tujuannya adalah untuk mencoba mengontrol orang supaya tidak keluar.

Yuan Min mengatakan bahwa komunitas yang awalnya tak ditutup, kali ini diblokir. Misalnya, komunitas di mana di awalnya memiliki empat pintu keluar masuk. Akan tetapi sekarang hanya satu yang tersisa. Bagi warga yang keluar masuk dari pemukiman itu harus diukur suhu tubuhnya.

Pasar yang menjual sayur mayur dan supermarket yang terletak di dekat komunitas, semuanya ditutup. Kadang-kadang orang akan melihat penjual sayur di pinggir jalan.

Yuan Ming menuturkan: “Pada 14 Mei, seorang teman mengatakan kepada saya bahwa dia pergi ke Pasar Taihe untuk membeli sayuran. Penjual mengatakan bahwa kerabatnya telah mengkonfirmasi terinfeksi. Teman itu bergegas pergi ketika dia mendengar itu.”

Ia menambahkan, ketika dia pergi ke Pasar Taihe pada tanggal 19 Mei, ia melihat ada pemberitahuan bahwa semua toko di pasar ditutup.

Pada 18 Mei, beberapa kasus terkonfirmasi terungkap di Komunitas Sihe Tianyuan, Jalan Hongqi, Distrik Fengman, Kota Jilin.

Yuan Min mengatakan bahwa komunitasnya berjarak 20 menit berkendara. Distrik Fengman di samping Distrik Chuanying dan Zona Teknologi Tinggi juga ditemukan kasus terinfeksi. Sedangkan orang-orang yang dikonfirmasi ini sudah bepergian ke seluruh wilayah.

Pada malam hari pada 21 Mei 2020, komunitas menerima pemberitahuan penting yang dikeluarkan oleh Kota Jilin melalui telepon seluler. Pengumuman itu meminta warga untuk tidak keluar rumah jika tidak diperlukan, tidak bertamu, tidak makan bersama, atau berkumpul.

Saat dilakukan kontrol secara bertahap, Taman Linjiang Square, yang biasanya tempat orang menari dan berolahraga setiap hari, kini sudah kosong.

Jalan Cai Shi yang biasanya ramai sekarang kosong.

Kadang-kadang, satu atau dua penumpang terlihat di bus di jalanan. Sedangkan pasar dan toko-toko semua tutup. Sudah tidak ada yang bersekolah dan perusahaan yang beroperasi. Yuan Min percaya bahwa fenomena ini menunjukkan bahwa epidemi belum dapat dikendalikan. Sekarang mereka khawatir tentang orang yang terinfeksi tanpa gejala. Dikhawatirkan orang-orang ini bepergian dan setelah mereka melakukan kontak akan segera terinfeksi. Oleh karena itu dimitan membatasi kontak dengan orang lain.

Yuan Min berkata: “Jika tidak melakukan tes uji secara umum, tidak akan pernah bisa mengendalikannya, dan potensi bahayanya terlalu besar.” (et/hui)

0 comments