27.000 Drone Tak Berdaya Atasi Hama Belalang Terburuk di Yunnan, Tiongkok

Yunnan dihantam hama belalang terparah dalam beberapa dekade terakhir. Pemda setempat mengerahkan 26.937 pesawat tak berawak untuk membasmi belalang, namun tetap saja sulit untuk menghentikan serangan kawanan belalang. (TONY KARUMBA / AFP / GETTY IMAGES)

LI YUN

Kawanan Ceracris kiangsu yakni spesies belalang subfamily Oedipodinae, atau belalang bambu kuning melintasi perbatasan dari Laos menyerang kota-kota perbatasan di Provinsi Yunnan, Tiongkok sejak Juni 2020 lalu.

Sekitar 27.000 drone dikerahkan untuk membasmi belalang, namun masih sulit untuk menghentikan serbuan dan penyebaran belalang tersebut.

Media setempat mengatakan, bahwa Yunnan saat ini diserang hama belalang terparah dalam beberapa dekade terakhir. Area yang terkena serangan hama belalang kini telah melanda 11 kabupaten dan 106 kilometer persegi. Petani setempat juga tidak berdaya menghadapi bencana itu.

Radio Free Asia mengutip sumber yang mengatakan bahwa provinsi Yunnan dan wilayah selatan Tiongkok sedang menghadapi serangan hama belalang terburuk dalam beberapa dekade terakhir.

Menurut laporan itu, kawanan belalang bambu kuning melintasi perbatasan Laos menyerbu Jiangcheng, Provinsi Yunnan pada Juni lalu. Belalang kemudian bergerak ke utara dan dengan cepat memperluas jangkauannya. Hingga 17 Agustus, serbuan hama belalang telah menyerang 11 kabupaten seluas 107 kilometer persegi di Provinsi Yunnan, Tiongkok.

South China Morning Post melaporkan bahwa Pemerintah Provinsi Yunnan telah mengirim puluhan ribu penyelidik ke daerah pedesaan dan hutan untuk menyelidiki bencana tersebut.

Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan Tiongkok mengadakan latihan penyelamatan darurat di Jiangcheng pada akhir Juli lalu. Mereka yang berpartisipasi dalam latihan ini termasuk Provinsi Yunnan dan provinsi sekitarnya seperti Sichuan, Guangxi, dan Guizhou.

Namun, penyelidik di Yunnan mengatakan bahwa sangat sulit untuk mengendalikan kawanan belalang yang sangat lincah di area pegunungan. Jumlah belalang kali ini merupakan yang terbesar dalam beberapa dekade terakhir. Para petani setempat pun merasa tidak berdaya.

Menurut Biro Kehutanan dan Padang Rumput Yunnan, kawanan belalang terutama menyerang tanaman seperti bambu, pisang raja, padi-padian, dan jagung. Hingga awal Agustus 2020, lebih dari 150.000 mu atau 10.000 hektar lahan pertanian rusak.

Pernyataan resmi Partai Komunis Tiongkok tentang hama belalang kontradiktif.

Menurut Beijing News, hingga 26 Agustus 2020, area kumulatif hama belalang mencapai 602.357,3 mu atau 40.157, 3 hektar di Provinsi Yunnan dan dilakukan total 26.937 operasional pencegahan via udara, 20.260 kali penyemprotan hama, dan mengerahkan 115.309 petugas.

CCTV News Client mengutip Biro Kehutanan dan Padang Rumput Yunnan mengatakan bahwa sampai pada 26 Agustus, area hama belalang bambu kuning di provinsi Yunnan telah “dibersihkan”.

Pada hari yang sama, Kunming Daily News melaporkan bahwa pemda Provinsi Yunnan telah merumuskan Rencana Teknis untuk Pencegahan dan Pengendalian Belalang Bambu Berduri Kuning yang Bermigrasi dari Luar (negeri), dan harus bisa secara efektif mengendalikan serbuan belalang sebelum akhir September 2020.

Biro Kehutanan Kota Pu’er dan Padang Rumput Provinsi Yunnan mengatakan pada 9 Juli lalu bahwa kemunculan pertama belalang bambu berduri kuning ditemukan di sepanjang perbatasan antara Cagar Sungai Niuluo di Kabupaten Jiangcheng, Kota Pu’er dan Laos pada 28 Juni. Saat ini, perkembangan situasi bencana dari serangan belalang bambu berduri kuning dari luar negeri ini sangat serius. Populasi invasif baru dapat dideteksi setiap hari.

Sampai pada 8 Juli 2020, area kumulatif bencana belalang mencapai 98.872,3 mu atau 6591.4 hektar dan 502 drone dikerahkan untuk operasi pencegahan via udara. Namun, studi awal menyimpulkan bahwa belalang bambu berduri kuning dapat pecah menjadi bencana dari Juli hingga September di garis perbatasan, dan perlu dipantau dan memperkuat pencegahan.

Pada akhir Juli, Biro Kehutanan dan Padang Rumput Yunnan menyatakan bahwa efek keseluruhan dari pencegahan dan pengendalian menunjukkan seluruh wilayah Kabupaten Jiangcheng tidak ditemukan migrasi belalang selama 4 hari berturut-turut.

Namun, media setempat, Kunming Daily mengatakan pada 3 Agustus bahwa belalang bambu berduri kuning telah merajalela di Provinsi Yunnan, dan Yuxi, Provinsi Yunnan, yang saat ini diserang belalang bambu berduri kuning, hanya berjarak lebih dari 100 kilometer dari Kunming.

Pada awal Juni lalu, belalang bambu kuning atau belalang bambu berduri kuning telah menyebabkan bencana di Guilin, Guangxi, yang berdekatan dengan Yunnan, dengan kepadatan tertinggi mencapai 180 ekor per meter persegi. Hama belalang juga terjadi di Kabupaten Ningyuan, Hubei, Guizhou, Heilongjiang, dan Jilin di Provinsi Hunan.

Lebih buruk lagi, juga ada serangan hama ulat grayak di Yunnan, Guangdong, Hainan, Guangxi, Fujian, Sichuan, Guizhou, Jiangxi, dan provinsi lain.

Hama belalang dan ngengat/ ulat grayak telah menambah faktor risiko lain bagi ketahanan pangan Tiongkok. Ditambah dengan banjir di banyak tempat dan penyebaran virus PKT, telah menyebabkan krisis pasokan pangan Tiongkok.

Pada 11 Agustus, Pemimpin Tiongkok, Xi Jinping menyerukan penguatan undang-undang untuk menghentikan pemborosan makanan. Biro Cadangan Pangan Partai Komunis Tiongkok mengumumkan bahwa pembelian gandum akan dikurangi 9,388 juta ton per tahun.

Institut Pengembangan Pedesaan dari Akademi Ilmu Sosial Tiongkok melaporkan pada 17 Agustus lalu, mengkonfirmasikan prospek kekurangan pangan di Tiongkok. Dalam lima tahun ke depan, tidak tertutup kemungkinan Tiongkok akan mengalami kekurangan pangan sebesar 130 juta ton, di mana beras, jagung, dan gandum akan menyumbang sekitar 25 juta ton. (et/jhn/sun)

0 comments