Virus Varian Eropa Timbulkan Kecemasan


Jumlah kasus yang dikonfirmasi dan kematian di Amerika Serikat menurun. Beberapa negara bagian telah melonggarkan pembatasan, membatalkan wajib masker, membuka ekonomi, dan membuka vaksinasi bagi kaum muda. Pakar kesehatan memperingatkan bahwa kita harus waspada terhadap virus varian yang terjadi di Eropa.

LI MEI dan CHEN HAIYUE (NTD)

Mari kita perhatikan virus Komunis Tiongkok (COVID-19) lagi. Pada Kamis 18 Maret dengan pengecualian Tiongkok Daratan, sekitar 121,25 juta orang didiagnosis secara global dan lebih dari 2,67 juta orang meninggal. Jumlah kasus yang dikonfirmasi dan kematian di Amerika Serikat secara bertahap menurun. Pakar kesehatan memperingatkan bahwa kita harus waspada terhadap virus varian yang terjadi di Eropa.

Amerika Serikat menambahkan 53.579 kasus yang dikonfirmasi pada Rabu 17 Maret dan 1.286 orang meninggal. Sebanyak lebih dari 29,6 juta orang terinfeksi dan 538.093 orang meninggal dunia.

Jumlah kasus yang dikonfirmasi dan kematian di Amerika Serikat menurun. Beberapa negara bagian telah melonggarkan pembatasan, membatalkan wajib masker, membuka ekonomi, dan membuka vaksinasi bagi kaum muda.

Gubernur Nevada Steve Sisolak mengumumkan pada Rabu 17 Maret bahwa mulai 5 April, orang yang berusia di atas 16 tahun akan didaftarkan untuk vaksinasi.

Pemerintah Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengumumkan minggu lalu bahwa mereka berharap orang Amerika berusia 18 ke atas akan memenuhi syarat untuk vaksinasi sebelum 1 Mei.

Varian baru strain B.1.427 dan B.1.429 yang ditemukan di California telah menjadi virus varian utama di San Francisco Bay Area.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengatakan bahwa peningkatan 20% dalam tingkat penularan virus varian baru dapat mengurangi keefektifan vaksin dan obat-obatan terapeutik.

Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet menemukan bahwa orang tua lebih mungkin tertular virus Komunis Tiongkok lagi. Hanya 47% orang di atas 65 tahun yang memiliki kekebalan enam bulan setelah infeksi. Sedangkan orang di bawah 65 tahun, 80% memiliki kekebalan.

Di Eropa, karena penyebaran virus varian, negara-negara seperti Polandia dan Italia menutup sekolah dan kafe serta menerapkan blokade baru.

Dr. Feng Guoqing, seorang Tionghoa terkenal di Austria dan kepala penerjemah Tionghoa-Jerman di negara itu, meninggal dunia di rumahnya di Vienna beberapa hari yang lalu pada usia 55 tahun karena tertular virus Komunis Tiongkok.

Istri almarhum Dr. Zhang Duanrong, mengeluarkan berita kematian. Zhang juga dinyatakan positif mengidap virus dan dirawat di rumah sakit.

Televisi Nasional Tanzania melaporkan pada Rabu 17 Maret bahwa Presiden John Magufuli meninggal dunia karena diduga terinfeksi. (et/hui/sun)

0 comments