30 Anak-anak Usia di Bawah 10 Tahun di Putian, Tiongkok Terinfeksi, Warga di Xiamen Menjalani Tes COVID-19 Massal

Gambar menunjukkan orang-orang di Xiamen, Fujian menjalani tes asam nukleat pada 14 September 2021. (STR/AFP via Getty Images)

LI JINFENG

Putian dan Xiamen di Provinsi Fujian, Tiongkok mengalami epidemi yang parah. Semua warga di kedua kota tersebut mengikuti tes COVID-19 massal. Menurut laporan resmi, 30 anak-anak di bawah usia 10 tahun positif setelah mengikuti tes di Putian, dengan yang termuda baru berusia 2 tahun. Situasi epidemi menjadi parah dan rumit.

30 Anak di bawah Usia 10 tahun di Putian Positif Terinfeksi

Menurut laporan resmi terbaru dari Fujian pada 14 September, ada 50 kasus baru yang dikonfirmasi di Provinsi Fujian, termasuk 12 di Xiamen, 5 di Quanzhou, dan 33 di Putian.

Sejak 10 September, Provinsi Fujian telah mengumpulkan 152 kasus lokal yang dikonfirmasi, dan saat ini 152 orang tersebut dirawat di rumah sakit, termasuk 45 di Xiamen, 16 di Quanzhou, dan 91 di Putian; ada 13 kasus infeksi tanpa gejala di negara itu, dan 1 di Xiamen serta 12 kasus di Kota Putian.

Karena Komunis Tiongkok kerap menyembunyikan kebenaran, dunia luar umumnya mempertanyakan keaslian angka tersebut.

Menurut konferensi pers tentang situasi epidemi di Kota Putian, pada 13 September sebanyak 85 kasus tes positif di Kabupaten Xianyou di kota tersebut, 36 di antaranya adalah pelajar dan di bawah 10 tahun sampai 30 tahun. Siswa tersebut terdiri dari 8 anak TK dan 28 siswa SD.

Pada tanggal 15 September, media komunis Tiongkok, CCTV menyatakan bahwa anak terkecil yang terinfeksi di Putian baru berusia 2 tahun. Saat ini, isolasi anak kecil di Putian merupakan salah satu kesulitan dalam pencegahan dan pengendalian epidemi.

Tes Massal Bagi Warga di Putian dan Xiamen

Pada sore 14 September, kota Putian memulai pengujian asam nukleat untuk semua warga. Di pagi hari yang sama, seluruh kota Xiamen memulai pengujian asam nukleat untuk semua warga.

Saat ini, semua komunitas di Putian telah menerapkan kontrol akses yang ketat.

Aturan yang diberlakukan, Xiamen mengharuskan warga untuk tidak meninggalkan tempat tinggal kecuali jika diperlukan. Mulai dari pukul 0:00 pada 14 september, mereka yang benar-benar meninggalkan tempat tinggal, harus menunjukkan kode hijau dari kode kesehatan dan memegang sertifikat hasil tes negatif dalam waktu 48 jam.

Bagi, orang-orang di zona tertutup “tidak meninggalkan rumah mereka”, dan orang-orang di zona terkontrol “tidak meninggalkan zona”. Mulai pukul 0:00 14 September, semua bus antar-jemput penumpang dari berbagai terminal bus jarak jauh ke berbagai tempat di dalam dan di luar provinsi, akan dihentikan sementara. Adapun, Distrik Keenam Xiamen mengeluarkan pemberitahuan kepada pelajar untuk menunda sementara masuk sekolah dan mulai belajar online.

Pihak Pemerintah: Epidemi Putian parah dan rumit

Surat kabar Komite Partai Kota Putian “Meizhou Daily” yang diterbitkan pada 15 September menyatakan bahwa pada malam 14 september dan pagi hari 15 september, Liu Jianyang, sekretaris komite partai kotamadya, menyatakan pada pertemuan komite partai kota, bahwa pencegahan dan pengendalian epidemi adalah prioritas utama kota saat ini. Ia menyatakan, situasi epidemi saat ini masih parah dan rumit.

Pada 14 september, Li Bin, wakil direktur Komisi Kesehatan Nasional Komunis Tiongkok, secara pribadi pergi ke Kabupaten Xianyou, Kota Putian. Dia menekankan bahwa situasi pencegahan dan pengendalian epidemi Xianyou saat ini parah dan rumit. Ia juga mengatakan tugas pekerjaannya sangat berat.

Sumber Epidemi di Provinsi Fujian Dipertanyakan

Reuters melaporkan bahwa wabah di Fujian bertepatan dengan malam libur panjang “11” di musim turis. Setelah wabah terakhir epidemi di Nanjing dari pertengahan Juli hingga Agustus, perjalanan sangat terpengaruh dan industri pariwisata, transportasi, serta hotel dan katering paling terdampak.

Dilaporkan bahwa laporan resmi pada 10 september mengatakan bahwa, putaran epidemi saat ini di Fujian adalah strain mutan Delta. Sedangkan sumber yang dicurigai adalah seorang pria bermarga Lin yang berasal dari Singapura pada 4 Agustus. Setelah 14 hari isolasi terpusat di Xiamen, pria tersebut dipindahkan ke Kabupaten Xianyou untuk melanjutkan isolasi terpusat selama 7 hari.

CNN menyatakan bahwa pihak berwenang Tiongkok tidak mengungkapkan kapan, di mana, dan bagaimana pria bermarga Lin itu terinfeksi varian Delta, tetapi masa inkubasi lebih dari 21 hari sangat tidak mungkin.

Menurut laporan tersebut, para peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Guangdong menemukan bahwa, masa inkubasi rata-rata strain mutan Delta adalah 4 hari. Sedangkan masa inkubasi awal strain virus Komunis Tiongkok rata-rata 6 hari. Banyak orang di platform sosial mempertanyakan bahwa pria bermarga Lin itu, mungkin terinfeksi mutan Delta setelah kembali ke Putian Xianyou. (ET/hui/sun)

0 comments