AS Uji Radar Jarak Jauh yang Bisa Deteksi Rudal Tiongkok & Rusia
![]() |
Sistem LRDR AS Uji Coba Sukses di Alaska, Siap Jadi Sensor Sistem “Golden Dome”
Washington, 24 Juni 2025 – Departemen Pertahanan Amerika Serikat baru-baru ini mengumumkan suksesnya uji coba sistem radar jarak jauh (LRDR) di Alaska. Radar ini dirancang untuk mendeteksi rudal balistik dari Tiongkok maupun Rusia, dan nantinya akan menjadi sensor utama dalam sistem pertahanan rudal berbasis “Golden Dome”.
Kemampuan Deteksi Super Jauh dan Akurasi Tinggi
Dalam uji coba, radar LRDR berhasil melacak dan melaporkan data sasaran rudal secara real time—sebuah langkah krusial untuk sistem “Golden Dome”.
Menurut pakar militer, Mark, radar ini mampu memperluas jarak deteksi hingga lebih dari 50% dan meningkatkan kemampuan pencarian hingga 5 kali lipat. Radar ini juga sanggup membedakan antara hulu ledak sesungguhnya dan decoy.
Efek Strategis Terhadap Strategi Rudal Tiongkok & Rusia
Wang Zhisheng, Sekjen Asosiasi Elite Asia Pasifik, menyatakan radar ini menunjukkan bahwa AS mampu mendeteksi gerakan rudal balistik Tiongkok dan Rusia pada tahap ruang angkasa. Teknologi ini dianggap sebagai keunggulan besar dalam pertahanan rudal AS dan sekutunya.
Proyek Senilai $17,5 Miliar Miliki Dampak Global
Proyek LRDR yang merupakan bagian dari program pertahanan senilai $17,5 miliar ini dirancang untuk melindungi AS dan sekutu dari serangan balistik. LRDR dibangun oleh Lockheed Martin sebagai bagian dari sistem pertahanan rudal darat menengah.
Pada uji terbang tanggal 23 Juni di Alaska, sistem ini berhasil mendeteksi target rudal dari jarak kira-kira 2.000 km.
Keunggulan Asimetris AS di Ruang Angkasa
Menurut Wang, penggunaan radar LRDR memberikan AS keunggulan strategis di ruang angkasa terhadap Tiongkok dan Rusia. Kini, pihak lawan akan lebih hati-hati dalam meluncurkan rudal balistik.
Selain mendukung pertahanan rudal, LRDR juga memantau objek ruang angkasa, memperkuat kemampuan deteksi sistem “Golden Dome”.
Reaksi Tiongkok, Korea Selatan & Taiwan
Militer Tiongkok diperkirakan berhati-hati terhadap penempatan radar jarak jauh seperti LRDR dan radar HIMARS di Korea Selatan dan radar deteksi panjang di Taiwan. Radar-radar ini bisa mendeteksi aktivitas rudal Tiongkok hingga ribuan kilometer, sehingga menjadi alat strategis efektif bagi AS.
Kesimpulan
Uji coba sistem radar LRDR di Alaska menandai era baru dalam pertahanan strategis. Dengan kemampuan deteksi rudal balistik lebih jauh dan akurasi tinggi, radar ini menyempurnakan sistem pertahanan “Golden Dome”. Posisi radar ini juga memberikan keunggulan strategis di ruang angkasa dibandingkan Tiongkok dan Rusia, serta menjadi sinyal jelas dalam persaingan militer global. Dengan adopsi teknologi pertahanan seperti ini, AS memperkuat posturnya dalam menjaga keamanan nasional dan sekutu-sekutunya.
0 comments