Menggemparkan: Tentara Rusia Diduga Membunuh dan Memakan Rekannya untuk Bertahan Hidup di Ukraina

 

Tragedi di Medan Perang: Laporan Intelijen Ukraina Ungkap Praktik Kanibalisme

Kyiv, Ukraina – Sebuah laporan mengejutkan dari medan perang Ukraina menyebutkan bahwa seorang tentara Rusia tewas setelah diduga membunuh dan memakan rekannya demi bertahan hidup dalam kondisi perang yang ekstrem. Insiden mengerikan ini dilaporkan oleh Kyiv Post dan didasarkan pada penyadapan percakapan antara dua tentara Rusia oleh Direktorat Intelijen Utama Ukraina.

Dalam rekaman yang disebut-sebut sebagai bukti, seorang tentara menggambarkan bagaimana tentara lain, dijuluki “Brelok,” membunuh dan memakan sesama tentaranya yang disebut “Foma”.

“Brelok benar-benar memakannya… dia menghabiskannya selama dua minggu,” ujar salah satu penelepon.

Tentara lainnya terdengar terkejut, menanyakan apakah Brelok telah ditemukan tewas, yang dijawab dengan:

“Ya, mereka bilang dia 200 (istilah militer Rusia untuk jenazah prajurit). Jadi ya… sesuatu untuk dipikirkan. Saya sendiri terkejut.”

Rusia Rekrut Narapidana Pembunuh dan Kanibal untuk Berperang di Ukraina

Laporan ini semakin memperkuat tuduhan bahwa pemerintah Rusia merekrut narapidana berbahaya, termasuk pembunuh berantai dan kanibal, untuk dikirim ke garis depan perang Ukraina.

Contoh mencolok adalah Denis Gorin, seorang pria yang pada 2012 dihukum 22 tahun penjara karena membunuh empat orang dan memakan bagian tubuh salah satu korbannya. Ia dibebaskan tahun 2023 untuk bertugas di unit Storm-Z, terluka dalam pertempuran, dan kemudian diberi pengampunan oleh Presiden Vladimir Putin.

Penjahat lainnya termasuk:

  • Nikolay Ogolobiak, dihukum karena membunuh dua wanita dan memasak organ tubuh mereka.
  • Dmitry Malyshev, dihukum karena membunuh tiga orang dan menggoreng jantung salah satu korbannya.

Mereka semua dilaporkan dibebaskan untuk bergabung dalam pasukan Rusia yang sedang berperang di Ukraina.

Kondisi Perang Memburuk: Serangan Rudal di Kyiv Tewaskan 14 Orang

Sementara itu, Rusia terus meningkatkan serangan terhadap Ukraina, termasuk serangan rudal dan drone ke ibu kota Kyiv pada awal pekan ini. Serangan itu menewaskan sedikitnya 14 warga sipil dan melukai puluhan lainnya.

“Bangunan tempat tinggal, lembaga pendidikan, dan infrastruktur penting menjadi sasaran,” kata Menteri Dalam Negeri Ukraina, Igor Klymenko. Sebanyak 27 lokasi di berbagai distrik dihantam. “Total 44 orang terluka di Kyiv.”

Di Moskow, Wali Kota Sergei Sobyanin melaporkan bahwa sistem pertahanan udara Rusia berhasil menangkis serangan drone Ukraina, dan sejumlah bandara ditutup sementara.

0 comments