AS–Rusia Gagal Capai Kesepakatan Damai: NATO & Uni Eropa Kompak Tingkatkan Dukungan untuk Ukraina


Upaya damai antara Amerika Serikat dan Rusia kembali menemui jalan buntu setelah pertemuan lima jam antara Presiden Vladimir Putin dan delegasi tinggi AS tidak menghasilkan titik temu terkait krisis Ukraina. Sementara itu, NATO dan Uni Eropa justru semakin memperkuat dukungan militer dan ekonomi untuk Kyiv. Artikel ini mengulas dinamika diplomatik terbaru, sikap negara-negara Barat, serta langkah strategis UE dalam menghentikan impor gas Rusia.


AS–Rusia Gagal Capai Terobosan dalam Negosiasi Damai

Pertemuan tertutup selama lima jam antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan perwakilan tinggi Amerika Serikat berakhir tanpa kesepakatan berarti. Putin melalui penasihat diplomatiknya, Yuri Ushakov, menegaskan bahwa krisis tidak akan berakhir tanpa penyelesaikan isu teritorial, yang menjadi inti konflik sejak 2022.

“Belum ada kompromi. Selama masalah wilayah belum diselesaikan, krisis tak akan berakhir,” kata Ushakov.

Kremlin menyatakan Putin menerima sebagian dari proposal perdamaian yang diajukan, tetapi tetap menolak beberapa poin penting. Moskow mengaku siap melanjutkan dialog dalam pertemuan berikutnya.


AS Menilai Pertemuan “Berguna”, Ukraina Diundang ke Putaran Konsultasi Berikutnya

Setelah negosiasi AS–Rusia selesai, Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Sybiha, mengungkapkan bahwa Washington menilai pertemuan itu “positif untuk proses perdamaian”.

AS mengundang perwakilan Ukraina ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pembahasan mengenai formula perdamaian dan masa depan keamanan Ukraina.

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menyatakan bahwa medan pertempuran kini berkisar pada 20% wilayah Donetsk—membentang sekitar 30–50 km, dan AS berupaya memastikan Ukraina memiliki posisi kuat baik dalam perang maupun negosiasi.


Trump Hentikan Bantuan Langsung AS untuk Ukraina

Sehari sebelum pertemuan, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Washington tidak lagi memberikan pendanaan langsung kepada Kyiv.
Sebagai gantinya, bantuan diberikan melalui mekanisme NATO, yakni negara-negara Eropa membeli senjata AS, lalu mengirimkannya ke Ukraina.

Trump menegaskan:

“Saya tidak akan mengirim apa pun. Kami menjual perlengkapan ke NATO. Eropa membayarnya penuh, lalu mereka kirim ke Ukraina.”


NATO Serentak Tingkatkan Dukungan Militer

Rabu lalu, para menlu negara-negara NATO bertemu di Brussel dan sepakat meningkatkan bantuan militer secara signifikan. Lima negara—Jerman, Polandia, Norwegia, Belanda, dan Kanada—berkomitmen mengucurkan sekitar US$ 1 miliar untuk membeli perlengkapan militer buatan AS bagi Kyiv.

Sekretaris Jenderal NATO, Dick Rutte, menegaskan:

“Kita harus memastikan bahwa selama negosiasi berlangsung, Ukraina berada di posisi yang sekuat mungkin.”

Saat ini, dua pertiga anggota NATO telah menyatakan akan bergabung dalam skema bantuan tersebut.


Uni Eropa Putuskan Hentikan Total Gas Rusia pada 2027

Di hari yang sama, Uni Eropa mengumumkan keputusan strategis: Menghentikan seluruh impor gas Rusia sebelum 2027.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut keputusan tersebut sebagai momentum bersejarah.

“Ini adalah fajar era baru bagi Eropa—masa ketika kita sepenuhnya bebas dari ketergantungan energi Rusia.”

UE juga mengusulkan penggunaan aset Rusia yang dibekukan sebagai jaminan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan dana darurat Ukraina selama dua tahun ke depan.

Von der Leyen menambahkan bahwa proposal ini memiliki mekanisme perlindungan risiko bagi negara anggota.

Sebelumnya, pejabat keuangan Rusia mengancam akan menggugat hingga 50 tahun jika aset beku tersebut digunakan.


Kesimpulan

Negosiasi damai antara AS dan Rusia kembali gagal menghasilkan terobosan, menunjukkan kuatnya perbedaan pandangan mengenai isu teritorial. Di sisi lain, dukungan internasional terhadap Ukraina justru semakin besar. NATO dan Uni Eropa memperkuat komitmen mereka melalui bantuan militer dan langkah ekonomi strategis, termasuk penghentian penuh impor gas Rusia. Situasi ini menandakan bahwa konflik Ukraina masih jauh dari akhir, meski upaya diplomatik terus berjalan.


#PerangUkraina #ASRusia #NATO #UniEropa #Putin #Trump #Donetsk #PerdamaianUkraina #KonflikUkraina #BeritaInternasional #Geopolitik #EnergiEropa #GasRusia #BeritaDunia

0 comments