AS Hentikan Bantuan Dana ke Ukraina, Trump Sebut Perang Rusia-Ukraina “Satu Kekacauan Besar”


Amerika Serikat menyatakan tidak akan lagi memberikan bantuan dana kepada Ukraina dalam perang Rusia–Ukraina. Presiden Donald Trump menilai konflik tersebut sudah menjadi “satu kegagalan besar” dan mengirimkan tim ke Moskow untuk mencari peluang gencatan senjata. Artikel ini membahas isi rapat kabinet terbaru, kebijakan fiskal baru, serta sikap Trump terkait pemilu 2028.


Amerika Serikat — Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa memimpin rapat kabinet terakhir tahun ini di Gedung Putih. Dalam pembukaan rapat, Trump secara tegas menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan lagi menyediakan bantuan dana untuk Ukraina, seraya menyebut kondisi perang Rusia–Ukraina sebagai “satu kekacauan besar”.

Trump: AS Tidak Lagi Mengirim Dana untuk Ukraina

Dalam laporan langsung dari Gedung Putih, Trump menjelaskan bahwa Eropa kini membeli perlengkapan militer langsung dari AS dengan harga penuh, kemudian mengirimkannya ke Ukraina.

“Saya tidak akan mengirim apa pun. Kami menjual perlengkapan kepada NATO, negara-negara Eropa membayar 100 persen, lalu mereka mengirimkannya ke Ukraina. Kami sedang berusaha menyelesaikan ini. Tim kami sekarang berada di Rusia untuk mencari solusi,” ujar Trump.

Menurut presiden, tujuan utama adalah menghentikan korban jiwa yang mencapai 25.000 hingga 30.000 tentara setiap bulan dalam konflik yang berlarut-larut.

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menambahkan bahwa Trump adalah “salah satu dari sedikit pemimpin dunia yang mampu mendorong terciptanya perdamaian”.

Kebijakan Dalam Negeri: Retur Pajak Terbesar dalam Sejarah

Selain membahas isu geopolitik, Trump juga menyinggung soal kebijakan ekonomi. Ia menyatakan bahwa pendapatan negara dari tarif impor akan digunakan untuk memberi rakyat AS retur pajak terbesar dalam sejarah pada tahun depan.

“Kami telah mengumpulkan triliunan dolar. Dalam waktu tidak terlalu lama, saya percaya rakyat Amerika tidak perlu lagi membayar pajak penghasilan,” ujar Trump.

Pembelaan dari Menteri Perang AS

Dalam rapat tersebut, Menteri Perang Pete Hegseth juga membahas kontroversi mengenai “serangan kedua terhadap kapal kartel narkoba” di wilayah Karibia pada September lalu. Ia menegaskan bahwa operasi tersebut sah dan berhasil menurunkan peredaran narkoba via laut hingga 91 persen.

Trump Pastikan Tidak Akan Maju di Pilpres AS 2028

Saat ditanya apakah ia akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu 2028, Trump menjawab tegas:

“Saya tidak akan mencalonkan diri.”

Secara konstitusional, seorang presiden AS memang hanya boleh terpilih maksimal dua kali masa jabatan.

Dalam konferensi pers terpisah, Trump juga menyebutkan bahwa calon Ketua Federal Reserve berikutnya mungkin sudah berada di antara para pejabat yang hadir di Gedung Putih saat itu. Ia memperkenalkan penasihat ekonomi Kevin Hassett sebagai sosok yang “sangat dihormati”.


Kesimpulan

Pernyataan Trump mengenai penghentian bantuan dana ke Ukraina menandai perubahan besar dalam kebijakan luar negeri AS terkait konflik Rusia–Ukraina. Di sisi lain, fokus pada kebijakan tarif dan rencana pemberian retur pajak besar menunjukkan arah baru dalam strategi ekonomi domestik. Keputusan Trump untuk tidak maju di Pilpres 2028 menutup spekulasi publik, sekaligus menegaskan bahwa pemerintahannya kini fokus pada penyelesaian konflik global dan reformasi internal menjelang tahun mendatang.


#AS #DonaldTrump #PerangUkraina #RusiaUkraina #GedungPutih #KebijakanAS #PolitikAmerika #BeritaInternasional #KonflikGlobal #Ukraina #BantuanMiliterAS #ReformasiPajak #Trump2024

0 comments