Tahun 2020 Dalam Ramalan

 

Bagaimana wanita peramal paling tepat AS memprediksi tahun 2020? Cheerleader penyihir wanita Biden, dan fenomena penyambaran petir pertanda kemenangan Trump.

CHEN WEIYU
DALAM OPINI “DUNIA DI MATA WEIYU”

Seiring dengan terus berkembangnya kasus laptop-gate, berbagai rumor keluarga Biden terus diungkap lewat berbagai jalur. Kemarin situs portal expert menemukan bahwa Hunter Biden memiliki sebuah akun di situs porno gratis, dirinya telah mengunggah konten porno mengenai dirinya pada situs tersebut, di antaranya ada sejumlah foto dan video dirinya dan keluarganya. Situs portal expert melalui metode berlapis membuktikan bahwa akun ini memang milik Hunter Biden pribadi.

Jika Biden hanya seorang sipil biasa, tentu tidak akan ada orang yang peduli akan moralitas pribadinya, jika ia ingin mencalonkan diri sebagai presiden, maka moral pribadinya berikut keluarganya pasti akan menjadi faktor pertimbangan bagi warga AS. Saya pikir warga AS tidak akan berharap menyerahkan negara mereka kepada orang seperti ini bukan?

Dimana letak keagungan AS?

Dimanakah letak kehebatan AS? Terletak pada pemerintahannya yang memiliki sistem hukum yang paling sempurna, yang memberikan kebebasan beragama bagi setiap individu. Inilah penyebab mendasar selama bertahun-tahun Amerika selalu memimpin. Tapi sekarang krisis apakah yang tengah dihadapi AS, yakni dihancurkannya kepercayaan. Kepercayaan yang disebutkan oleh para bapak pendiri AS, termasuk berbagai kepercayaan yang berbeda di dunia, tapi semuanya adalah kepercayaan ortodoks, bukan berarti jika Anda percaya pada setan maka lantas dianggap berkepercayaan, bukan berarti percaya pada komunisme maka itu adalah kepercayaan. Bukan seperti itu!

Kepercayaan dalam hal ini, apa pun kepercayaannya, semuanya bertujuan kebajikan, terus berupaya menjadi orang bermoral tinggi menurut ajaran Tuhan, manusia yang murni. Inilah kepercayaan yang dimaksud. Jika seorang pucuk pimpinan suatu keagamaan dengan tindakan yang sama sekali tidak pantas disebut memiliki kepercayaan, saya percaya dia tidak akan diakui oleh Tuhan. Anda melihat petinggi Partai Demokrat juga menyebut dirinya mempunyai kepercayaan, tapi hal yang mereka lakukan, apakah sudah menaati ajaran Tuhan? Mereka mengatakan dirinya memiliki kepercayaan, tapi mereka melanggar ajaran Tuhan, maka itu mutlak bukanlah kepercayaan yang sejati.

Tuhan selamanya tidak pernah mengakui memadat narkoba, homoseksual, pembunuhan, pederasty, pedophilia, semua ini akan membawa moral menuju ke jurang yang dalam, menghancurkan keseimbangan antara kebebasan dan kepercayaan di Amerika, terakhir yang tersisa hanyalah kebebasan yang bobrok, maka Amerika akan melangkah menuju marabahaya. Dan begitu AS rontok, maka seluruh dunia tidak akan ada harapan lagi.

Biden berpihak pada sisi iblis

Mungkin pembaca sudah pernah mendengar bahwa ribuan penyihir wanita dari berbagai tempat di dunia tengah berkumpul di internet, dan merencanakan serangan mantra secara bersamaan pada hari Halloween 31 Oktober dan juga pada 2 November, dengan tujuan membuat Presiden Trump kalah dalam pilpres.

Akun sebuah kelompok penyihir wanita di Facebook bernama Bind Trump memiliki anggota sebanyak 6.100 orang, pernah mengerahkan penyihir wanita di debat presiden pada 22 Oktober lalu untuk melancarkan serangan mantra, tahun lalu sewaktu Trump diperiksa untuk dimakzulkan, para penyihir wanita itu juga berkumpul membacakan mantra agar dirinya lengser. Sekarang mereka “melakukan ritual sihir” di depan Trump Tower sudah cukup lama, ada yang membakar kertas mantra, ada yang membaca mantra, ada sejumlah penyihir wanita mengatakan Trump terjangkit virus adalah akibat ulah mereka.

Mengapa para penyihir wanita ini mendukung Biden, dan menentang Trump? Kita bandingkan pada pertemuan Presiden Trump, acap kali melihat para biarawati membawa Alkitab mendukung Trump, bukankah ini seperti perang antara baik melawan buruk. Para biarawati berada di pihak Tuhan, para penyihir wanita berada di pihak iblis. Berarti Trump ada di pihak Tuhan, sedangkan Biden di pihak iblis.

Peramal wanita yang jenius Jeane Dixon

Saya ingat pada abad ke-20 terdapat seorang peramal wanita yang jenius di AS yakni Jeane Dixon, Jeane lahir di California, seorang wanita Gipsy setelah melihat garis tangan Jeane, sangat terkejut dan kagum, maka diberikan kepada Jeane sebuah bola kristal, dan berkata padanya: Kau akan menjadi seorang peramal yang terkenal, memberikan usulan kepada orang yang berkuasa.

Setelah dewasa Jeane membantu banyak artis Hollywood, tokoh masyarakat, dan politisi dari berbagai negara untuk meramalkan masa depan, termasuk Presiden Roosevelt, dan PM Inggris Winston Churchill. Ramalannya yang tepat terhadap banyak peristiwa penting membuatnya sangat dikenal di dunia internasional.

Pada November 1944 dan Januari 1945 Presiden Franklin D. Roosevelt telah dua kali menemui Jeane. Waktu itu PD-II belum berakhir, Presiden Roosevelt sendiri sangat mengkhawatirkan masalah kesehatannya, ia ingin tahu apakah Tuhan akan memberikannya waktu yang cukup untuk menyelesaikan misinya, ia juga ingin tahu apakah bisa terus bersekutu dengan Rusia.

Jeane memberitahunya: begitu perang usai, aliansi akan ambruk. Rusia akan bersaing dengan Amerika untuk memperebutkan Eropa dan Asia, demi memperebutkan hasil PD-II. Di Eropa Timur dan Asia akan muncul banyak rezim merah yang terdiri dari negara kecil maupun menengah, Rusia akan menjadi ketua bagi negara-negara komunis tersebut, akan bersaing persenjataan canggih dengan Amerika. Rusia dan Amerika akan terlibat dalam konfrontasi dan persaingan militer dalam kurun waktu yang lama. Akan tetapi, pada akhirnya AS kemudian akan bersekutu dengan Rusia dalam melawan rezim merah Tiongkok.

Waktu itu Roosevelt sangat terkejut, merasa Tiongkok bukanlah negara komunis yang merah, antara Amerika dan Tiongkok tidak ada konflik maupun perselisihan. Pada PD-II, AS dan rezim Chiang Kai Shek (dari negara Republic of China yang didirikan oleh Sun Yat Sen pada 1911) di Tiongkok adalah sahabat/sekutu dekat yang bersama-sama melawan Jepang.

Waktu itu, Jeane memfokuskan perhatian melihat gambar pada bola kristal, dan memberitahu Roosevelt:

Saya melihat partai komunis akan merebut kekuasaan di Tiongkok, rezim Nasionalis Tiongkok yang sekarang akan pergi ke sebuah pulau berbentuk daun, yang dimaksudnya adalah Taiwan. Tiongkok di bawah kekuasaan partai komunis akan menjadi kekhawatiran kedua terbesar bagi negara AS dalam bidang diplomatik.

Ramalan ini pun menjadi kenyataan pada 1949.

Peramal jenius AS ini juga sempat meramalkan sejumlah peristiwa penting yang terjadi setelah “Tiongkok berubah menjadi merah (pada 1949)”, termasuk kerusuhan akibat Revolusi Kebudayaan, gempa dahsyat Tangshan, dan kematian Mao Zedong.

Dalam ramalannya mengenai 1997 dia mengatakan: harapan umat manusia berada di Timur! Di arah timur akan muncul seseorang yang dapat mengubah seluruh dunia secara tuntas, dan orang ini akan menyebarkan kebijaksanaan Tuhan kepada manusia, menyatukan umat manusia dengan belas kasih, membentuk dunia bersatu yang baru.

2020 dalam ramalan: Duel akbar kebaikan melawan kejahatan hari kiamat

Lalu, bagaimana Jeane meramalkan 2020? Dia berkata, tahun 2020 adalah suatu ajang “duel akbar kebajikan melawan kejahatan di hari kiamat” - kaum atheis akan berduel melawan kaum beragama. Pada 1971 Jeane menerbitkan buku berjudul “The Call to Glory” yang menuliskan: duel akbar kebajikan melawan kejahatan di hari kiamat akan terjadi pada 2020, pada waktu itu para nabi palsu, setan, dan kaum atheis akan bertempur berhadapan dengan umat manusia.

Dia mengatakan, dalam perang kebajikan melawan kejahatan ini, manusia akan mengalami suatu pemurnian revolusi agama dan kebangkitan agama, pada akhirnya agama akan bangkit kembali, manusia memegang teguh kepercayaan yang tulus pada Sang Pencipta yang akan terlahir kembali!

Saya tidak tahu berapa banyak orang percaya pada ramalan ini, ini adalah ramalan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh tokoh politik ternama AS, bagi kaum atheis, membuka pola pikir, akan lebih baik percaya kebenarannya. Bandingkan dengan kondisi saat ini, Presiden Trump mendapat dukungan dari Tuhan, sedangkan Biden didukung oleh penyihir wanita dan setan.

Ada sejumlah fenomena lainnya yang juga patut Anda pertimbangkan. Pada 20 Oktober lalu, Jason Riley dari surat kabar Wall Street Journal menulis artikel ulasan berjudul “Lightning Will Have to Strike Twice for Trump to Win”. Maksudnya adalah peluang Trump untuk terpilih kembali sangat kecil, bisa dikatakan tidak mungkin, karena hasil survey Biden telah lama memimpin, khususnya pada survey di surat kabar Wall Street Journal saat ini Biden unggul 11 poin, pada survei oleh Fox News Biden juga memimpin 10 poin.

Maka itu ia menilai tidak mungkin akan terjadi kondisi seperti 2016, kecuali matahari terbit dari barat, kecuali petir menyambar di tempat yang sama dua kali. Ia hendak mendeskripsikan munculnya kondisi seperti ini hampir nol. Akibatnya, dua hari kemudian, pada 22 Oktober, gedung Trump Tower disambar petir sebanyak 3 kali, dua kali di antaranya petir secara berbarengan dari arah yang berbeda menyambar puncak gedung, yang membuat orang terkejut adalah, kedua petir itu membentuk sebuah huruf V yang amat besar di angkasa, bukankah ini menandakan kemenangan? Apakah ini hanya kebetulan?

Pada pilpres 2016, surat kabar New York Times menerbitkan sebuah artikel mengatakan, “Jika Trump memenangkan pilpres, maka Cubs akan menang dalam liga besar baseball”. Waktu itu, di babak final Cubs dalam posisi kalah 1:3 dari lawannya, jika kalah satu kali lagi maka habislah sudah. Dan setelah terbit artikel New York Times ini, ternyata Cubs memenangkan tiga babak berikutnya, mematahkan kutukan kekalahan selama 108 tahun dan menjadi juara liga. Trump pun memenangkan pilpres beberapa hari kemudian. Apakah ini takdir? (et/sud/sun)

1 comments

  1. Bila anda tidak percaya..., anggap saja mendengar sebuah cerita. tidak ada ruginya bagi anda. :-)

    ReplyDelete