Senator AS Ted Cruz Bersama 12 Senator Lainnya akan Menantang ‘Biden Memenangkan Pemilihan’ pada 6 Januari 2021

Senator Ted Cruz. (Lin Leyu/Epoch Times)


ZHANG TING

Sebanyak 11 senator federal dari Partai Republik yang dipimpin oleh Ted Cruz dan senator terpilih akan bergabung dalam pertemuan gabungan Kongres untuk menolak sertifikasi hasil pemungutan suara electoral college pada 6 Januari 2021. Mereka mendesak Kongres untuk membentuk komite pemilihan guna melakukan audit darurat selama 10 hari atas hasil pemilihan umum.

Atas upaya 11 anggota senat AS dan senator terpilih yang diketuai oleh Senator Ted Cruz bersama Senator Josh Hawley, mengumumkan rencana penolakan hasil electoral college di negara bagian yang berstatus ayunan seperti Pennsylvania. Bersama senator Josh Hawley dengan total 12 senator dari Partai Republik akan mengajukan tantangan pada 6 Januari 2021.

Mereka adalah senator Ted Cruz dan Senator Ron Johnson, James Lankford, Steve Daines, John Kennedy, Marsha Blackburn, Mike Braun dan Senator terpilih Cynthia Lummis, Roger Marshall, Bill Hagerty dan Tommy Tuberville mengatakan, bahwa dalam pemilihan kali ini “telah muncul tuduhan penipuan oleh pemilih dan perilaku ilegal yang belum pernah terjadi sebelumnya”.

Para senator dalam sebuah pernyataan menegaskan: “Kecurangan pemilu telah menjadi tantangan berkelanjutan dalam pemilu kita, meskipun cakupan kontroversialnya luas. Dari sudut pandang manapun, tuduhan penipuan dan penyimpangan dalam pemilu 2020 ini belum pernah terjadi sebelumnya.”

Seorang sumber yang mengetahui masalah mengatakan kepada Fox News bahwa Senator Ted Cruz yang menciptakan gagasan tersebut. Dia bekerja sama dengan senator lain untuk mengatur dan mempromosikan penentangan terhadap sertifikasi pemilu. Selain itu, menyerukan kepada Komite Pemilu untuk menentang sertifikasi dan menuntut diadakan audit darurat terhadap penipuan pemilu.

Para senator menyatakan bahwa Partai Demokrat memiliki preseden terhadap hasil pemilu pada tahun 1969, 2001, 2005, dan 2019. Mereka mengatakan: “Selain itu, pada tahun 1969 dan 2005, seorang senator Demokrat dan seorang anggota kongres Demokrat bergabung, secara paksa memberikan suara di kedua majelis untuk menolak pemilih presiden tersebut.”

Pada saat yang sama, para senat dan senator terpilih yang dipimpin oleh Ted Cruz, mendesak Kongres untuk menunjuk komite pemilihan guna menggelar audit darurat selama 10 hari atas hasil suara dari negara bagian yang berstatus ayunan. Mereka menggunakan pemilihan antara Samuel Tilden dan Rutherford Hayes pada tahun 1877 sebagai preseden, ketika banyak negara bagian dituduh melakukan penipuan.

“Pada tahun 1877, Kongres tidak mengabaikan sengketa yang timbul ini, dan media pun tidak memperlakukan mereka yang membuat tuduhan ini sebagai radikal yang mencoba merusak demokrasi”.

Para anggota parlemen mengatakan: “Sebaliknya, Kongres menunjuk komite pemilihan yang terdiri dari lima orang senator, lima orang anggota DPR, dan lima orang hakim Mahkamah Agung untuk mempertimbangkan dan menyelesaikan sengketa hasil pemilu”.

Para senator mengatakan: “Kita harus mengikuti preseden ini, yaitu, Kongres harus segera menunjuk komite pemilihan dengan kewenangan investigasi dan pencarian fakta penuh untuk melakukan audit darurat selama 10 hari atas hasil pemilihan di negara bagian yang disengketakan. Setelah selesai, negara bagian akan meninjau temuan komite. Lakukan penilaian dan bila perlu adakan rapat legislatif khusus untuk mengesahkan perubahan hasil suara.”

Dalam pernyataan yang dibuat para senator ini, disebutkan bahwa mereka berniat untuk memberikan suara pada 6 Januari 2021. Mereka menolak untuk menerima pemilih dari negara yang disengketakan (hasil pemungutan suara) sampai hasil audit darurat selesai dan kemudian disesuaikan. (et/sin/sun)

0 comments