Aktivis Demokrasi Kanada Ungkap Tekanan dan Intimidasi PKT di Luar Negeri: “Kebenaran Harus Terus Disuarakan”
Aktivis demokrasi asal Tiongkok di Kanada mengungkap ancaman dan intimidasi yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap warga diaspora. Mereka menyerukan perlawanan melalui media, hukum, dan kerja sama internasional.
Gelombang pengungkapan mengenai upaya penindasan lintas negara yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) semakin menguat. Sejumlah aktivis prodemokrasi asal Tiongkok yang kini tinggal di Kanada mengungkap bagaimana PKT terus melakukan intimidasi, pengawasan, dan ancaman terhadap warga diaspora serta keluarga mereka di dalam negeri.
Ancaman Berlanjut Meski Telah Berada di Negara Demokrasi
Aktivis demokrasi Zhao Lingjun menceritakan pengalamannya mengenai tindakan represif PKT, bahkan setelah ia pindah ke Kanada untuk menghindari pengawasan.
Ia bercerita bahwa saat menghadiri acara peringatan tragedi Tiananmen di depan Konsulat Tiongkok di Los Angeles, seseorang yang diduga terkait PKT secara terbuka memotret dan merekam para peserta, lalu memberikan ancaman.
“Dia sangat arogan, tidak takut sama sekali. Saat itu saya benar-benar merasakan betapa dalamnya infiltrasi PKT di negara demokrasi,” kata Zhao.
Tekanan Terhadap Keluarga di Tiongkok
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Tiongkok cabang Vancouver, Liang Zhanqiang, mengungkap bentuk lain dari intimidasi: hukuman terhadap anggota keluarga di dalam negeri.
“Hanya karena saya menyebarkan tulisan dan opini yang mengkritik PKT, keluarga saya di Tiongkok langsung ditekan. Jaminan sosial dihentikan, kartu bank dibekukan, hak-hak dasar dicabut,” ujarnya.
Menurut Liang, PKT memanfaatkan organisasi komunitas dan kekuatan finansial untuk memengaruhi politik lokal, bahkan pemilu di negara Barat, demi mempertahankan kekuasaan otoriternya.
“Semakin Ditindas, Semakin Kuat Perlawanan Kami”
Alih-alih melemahkan perjuangan, tekanan itu justru membuat para aktivis semakin yakin bahwa kebenaran harus terus disuarakan.
“Semakin mereka menekan, semakin kuat tekad kami untuk melawan,” kata Zhao.
Aktivis lain, Zhang Ke, menegaskan bahwa intimidasi juga dialami praktisi Falun Gong dan kelompok keagamaan lainnya, termasuk ancaman dan penculikan lintas negara.
“Kami harus melawan penindasan ini. Itu bagian dari perjuangan membela kebebasan berpendapat dan hak asasi manusia,” tegasnya.
Media dan Hukum Jadi Alat Penting Melawan Penindasan
Para aktivis sepakat bahwa media independen dan jalur hukum merupakan senjata efektif untuk menghadapi kekerasan dan propaganda PKT.
“Melalui media seperti NTD dan Epoch Times, suara kebenaran bisa sampai ke lebih banyak orang,” ujar Zhao.
Ia menambahkan bahwa kerja sama internasional dan perlindungan hukum sangat penting agar aktivis di luar negeri dapat terus bergerak dengan aman.
Harapan: Kebenaran Menyebar, Kesadaran Tumbuh
Liang menekankan pentingnya menyebarkan informasi yang tidak dapat dilihat masyarakat Tiongkok di dalam negeri, agar semakin banyak orang menyadari sifat asli rezim.
“Semakin banyak orang tahu kebenaran, semakin cepat runtuhnya kediktatoran itu,” ujarnya.
Zhao menutup dengan pesan bagi generasi muda di Tiongkok:
“Lindungi diri kalian, tetapi jangan berhenti bersuara. Kebebasan tidak akan datang jika tidak diperjuangkan.”
Kesimpulan
Pengungkapan aktivis prodemokrasi di Kanada menunjukkan bahwa penindasan PKT tidak mengenal batas negara. Namun, tekanan tersebut justru memperkuat tekad gerakan demokrasi untuk menyebarkan kebenaran dan membela hak asasi manusia melalui media independen, jalur hukum, dan solidaritas internasional.
#ChinaNews #HakAsasiManusia #DiasporaTiongkok #IntimidasiLintasNegara #Demokrasi #Kanada #PKT #AntiPenindasan #KebebasanBerpendapat #BeritaInternasional

0 comments