Perang Rusia–Ukraina Masuki Titik Balik Besar, Kesepakatan Damai Mungkin Ditetapkan Sebelum Kamis Depan


Amerika Serikat mengajukan proposal perdamaian 28 poin untuk mengakhiri perang Rusia–Ukraina. Ukraina menghadapi keputusan sulit terkait wilayah dan kekuatan militernya, sementara AS memberikan tenggat waktu hingga Kamis depan. Perang memasuki titik balik besar dengan berbagai tekanan geopolitik.

Perang Rusia–Ukraina Dekati Titik Balik Besar, Kesepakatan Damai Bisa Ditentukan Sebelum Kamis Depan

Perang Rusia–Ukraina memasuki fase paling menentukan sejak dimulai pada 2022. Amerika Serikat secara resmi telah menyerahkan proposal perdamaian berisi 28 poin kepada Kyiv, yang menuntut serangkaian konsesi besar dari Ukraina, termasuk terkait wilayah dan kekuatan militer. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui bahwa negaranya berada dalam dilema yang sangat berat: “kehilangan martabat atau kehilangan mitra kunci.”

AS juga menetapkan tenggat waktu hingga Kamis depan untuk menerima atau menolak kerangka kesepakatan tersebut. Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan optimisme terhadap proposal yang diajukan Washington.


Tekanan Diplomatik Meningkat: Ukraina Hadapi Pilihan Sulit

Presiden Zelensky menyebut minggu ini sebagai salah satu periode tersulit dalam sejarah Ukraina.

“Sekarang adalah salah satu momen paling sulit dalam sejarah kita.” – Presiden Zelensky

Ukraina harus memutuskan apakah akan menerima persyaratan yang dianggap sangat berat, atau berisiko kehilangan dukungan vital dari Amerika Serikat.

Sumber anonim mengungkapkan bahwa tekanan dari Washington kali ini merupakan yang terbesar sejak perang dimulai, termasuk ancaman untuk menghentikan suplai senjata dan intelijen jika Kyiv menolak kesepakatan.


Tenggat Waktu dari AS: Kamis Depan Penentu Masa Depan Perang

Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi tenggat waktu tersebut saat diwawancarai Fox News.

“Kamis depan adalah batas waktu. Kami pikir ini waktu yang tepat.” – Presiden Trump

Trump menegaskan bahwa Ukraina sudah kehilangan banyak wilayah, dan Washington kini berupaya menghentikan pertumpahan darah lebih lanjut. Ia juga menambahkan bahwa AS akan tetap memberlakukan sanksi keras terhadap minyak Rusia.


Gerak Cepat Diplomasi AS dan Reaksi Internasional

Jumat waktu setempat, Zelensky melakukan pembicaraan hampir satu jam dengan Wakil Presiden AS J.D. Vance serta Menteri Angkatan Darat Christine Driscoll. Keduanya sepakat untuk mempercepat koordinasi antara penasihat keamanan nasional AS dan Eropa untuk merumuskan rencana perdamaian final.

Kyiv juga mendapat dukungan kuat dari beberapa pemimpin Eropa, termasuk:

1. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer

“Ukraina harus menentukan masa depannya berdasarkan kedaulatannya sendiri.”

2. Uni Eropa

“Eropa mendukung Ukraina dan memberi tekanan pada Rusia. Bantuan militer dalam jumlah rekor akan terus diberikan.”


Rusia Menyambut Proposal AS; Situasi Militer Tetap Membara

Moskow telah menerima dokumen perdamaian tersebut dan Putin menyatakan bahwa rencana itu dapat menjadi dasar penyelesaian konflik secara damai.

Di sisi lain, kondisi di medan perang tetap tegang. Rusia mengklaim telah menguasai kota penting Kupiansk di wilayah Kharkiv, meski Ukraina membantah kota tersebut telah jatuh sepenuhnya.

Perkembangan ini menunjukkan bahwa diplomasi sedang bergerak cepat tepat saat Ukraina mengalami tekanan militer terbesar dalam beberapa bulan terakhir.


Kesimpulan

Perang Rusia–Ukraina kini memasuki titik balik paling signifikan sejak 2022. Proposal perdamaian 28 poin dari Amerika Serikat memberikan tekanan besar kepada Kyiv, yang dihadapkan pada pilihan sulit terkait kedaulatan dan hubungan strategis dengan Washington. Dengan tenggat waktu hingga Kamis depan, dunia menanti apakah kesepakatan bersejarah ini dapat menghentikan konflik yang telah menelan ribuan nyawa dan mengguncang geopolitik global.


#PerangRusiaUkraina #Zelensky #Trump #Putin #KesepakatanDamai #BeritaGlobal #Geopolitik #Ukraina #Rusia #AS #Kupiansk #NATO #BeritaInternasional

0 comments