Rumah Sakit di Tiongkok Kembali Penuh: Kematian Mendadak Meningkat, Warga Ragukan Penjelasan Pemerintah


Lonjakan penyakit misterius kembali terjadi di berbagai wilayah Tiongkok. Rumah sakit penuh, kasus kematian mendadak meningkat, dan warga meragukan penjelasan pemerintah yang menyebut wabah influenza A (H3N2). Fenomena “paru-paru putih” hingga kematian usia 30–50 tahun memicu kekhawatiran nasional.


GLOBALNews - Lonjakan penyakit misterius kembali melanda berbagai wilayah di Tiongkok. Rumah sakit dipadati pasien anak, remaja hingga orang dewasa berusia produktif. Otoritas menyebut wabah disebabkan virus influenza A (H3N2), namun laporan kematian mendadak dan kasus “paru-paru putih” membuat publik mempertanyakan kebenaran versi resmi.

Menurut laporan NTD pada Rabu (19/11), sejumlah provinsi telah mengeluarkan peringatan dini. Puncak wabah diprediksi terjadi pertengahan Desember hingga Januari 2026. Namun warga mengaku gejala dan tingkat kematian yang terjadi kali ini berbeda dari flu biasa.


Rumah Sakit Membludak, Pasien Anak dan Remaja Paling Banyak

Fasilitas medis di berbagai kota kewalahan menampung pasien. Banyak sekolah terpaksa menghentikan kegiatan belajar karena tingginya angka infeksi. Pemerintah tetap menyebut wabah sebagai “flu A” dan mengklaim tidak tersedia obat khusus.

Salah satu kasus yang viral terjadi pada 10 November 2025 di Henan. Seorang anak laki-laki berusia tiga tahun mengalami demam 39,8°C dan didiagnosis sebagai flu biasa. Hanya sehari kemudian, sang anak meninggal dunia. Diagnosis tambahan kemudian menyebut adanya infeksi berat serta infeksi virus flu A. Namun keluarga menilai dokter salah mendiagnosis sehingga penanganan menjadi terlambat.

Di daerah lain, pusat pengendalian penyakit juga memperingatkan lonjakan norovirus, rotavirus, dan patogen lain yang menyebabkan gastroenteritis akut.


Kematian Mendadak Usia 30–50 Tahun Meluas di Berbagai Provinsi

Fenomena kematian mendadak usia produktif ikut mengkhawatirkan publik.

Seorang warga Xi’an, Xiao, mengatakan:

“Rumah sakit penuh orang. Aneh sekali, banyak penyakit yang dulu jarang terlihat. Serangan jantung dan stroke yang dulu terjadi pada usia 50-an, sekarang menimpa orang jauh lebih muda.”

Warga di pedesaan Tangshan, Hebei, juga melaporkan hal serupa. Dalam satu desa, belasan orang berusia 40–50 tahun meninggal dalam waktu singkat, bahkan ada korban usia 30-an.

Liu, warga Tangshan, mengatakan:

“Orang tiba-tiba tumbang dan meninggal. Bibi saya meninggal karena paru-paru putih, usianya baru 50-an. Yang muda satu per satu pergi—usia 30-an, 40-an, 50-an—tiba-tiba saja.”


Warga Mengaku Banyak Teman Sebaya Meninggal setelah 2020

Seorang warga Qingdao bernama Wang, kelahiran 1991, berkata:

“Sejak 2020 sampai sekarang, sudah empat atau lima teman sebaya saya meninggal—ada yang stroke, ada yang meninggal setelah minum alkohol, ada yang kena kanker.”

Banyak warga mengaitkan fenomena ini dengan dampak jangka panjang pandemi.


Keluhan Kesehatan Pasca-Pandemi dan Vaksinasi

Beberapa warga mengaku kondisi kesehatan mereka terus menurun setelah pandemi—termasuk setelah vaksinasi.

Liu dari Tangshan mengatakan:

“Sejak vaksin Sinovac, rambut rontok, gula darah naik, tekanan darah tinggi, jantung bermasalah, sulit tidur, sakit kepala. Pemeriksaan menemukan nodul paru-paru. Tidak tahu ini efek pasca-COVID atau efek vaksin.”


Peringatan Master Li Hongzhi tentang Target COVID-19

Pada Agustus 2023, pendiri Falun Gong, Master Li Hongzhi memperingatkan bahwa pandemi COVID-19 “ditujukan kepada Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan pendukungnya”, serta menyebut banyak orang muda meninggal dunia. Ia menyarankan “cara melindungi diri” melalui tiga mundur (keluar dari Partai, Liga Pemuda, Pionir Muda) dan melafalkan dua kalimat:
“Falun Dafa Hao” dan “Zhen-Shan-Ren Hao.”


Kesimpulan

Lonjakan kasus sakit misterius di Tiongkok kembali menimbulkan ketakutan publik. Meski pemerintah menyebut wabah disebabkan influenza A (H3N2), fakta bahwa rumah sakit penuh, kematian mendadak meningkat, dan kasus paru-paru putih pada usia muda membuat masyarakat meragukan narasi resmi. Hingga kini, belum ada penjelasan yang transparan mengenai penyebab pasti meningkatnya kematian di rentang usia 30–50 tahun. Kewaspadaan publik dan kebutuhan informasi akurat menjadi sangat penting di tengah ketidakpastian ini.


#WabahTiongkok #FluA #H3N2 #KematianMendadak #BeritaTiongkok #ParuParuPutih #KesehatanTiongkok #COVID19 #PandemiTiongkok #BeritaDunia

0 comments