Wanita Keturunan Tionghoa di California Dijatuhi Hukuman 10 Tahun karena Pimpin Pencucian Uang Lintas Negara Senilai Jutaan Dolar
Seorang wanita keturunan Tionghoa di California dijatuhi hukuman 10 tahun penjara karena memimpin jaringan pencucian uang lintas negara senilai lebih dari 10 juta dolar AS. Modusnya menipu korban di seluruh Amerika, terutama lansia, melalui skema penipuan terorganisir.
California, AS — Seorang wanita keturunan Tionghoa di Los Angeles County dijatuhi hukuman 121 bulan penjara oleh pengadilan federal setelah terbukti memimpin jaringan pencucian uang berskala besar yang beroperasi di Amerika Serikat, Tiongkok, dan Hong Kong. Total dana yang dicuci kelompok ini diperkirakan melampaui 10 juta dolar AS.
Wanita tersebut, Cynthia Song (juga dikenal sebagai Iris Song atau Xin Wang), berusia 43 tahun dan tinggal di Arcadia, sebuah wilayah yang dikenal sebagai komunitas dengan populasi warga keturunan Asia yang cukup besar.
Menurut Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ), Song telah ditahan sejak Oktober 2024 dan pada 10 Juni tahun ini mengaku bersalah atas dakwaan konspirasi pencucian uang. Pada sidang Selasa lalu, ia secara resmi dijatuhi hukuman hampir 10 tahun penjara serta diwajibkan membayar restitusi sebesar 10,07 juta dolar AS.
Modus Penipuan: Menyamar sebagai Pejabat dan Petugas Teknologi
Dalam dokumen pengadilan disebutkan, Song mengorganisir dan memimpin sebuah sindikat yang melakukan berbagai taktik penipuan, termasuk:
- Menyamar sebagai penegak hukum
- Mengaku sebagai pejabat pemerintah
- Berpura-pura menjadi teknisi dukungan komputer
Modus tersebut digunakan untuk menipu korban agar mentransfer dana dalam jumlah besar—bahkan tabungan seumur hidup—ke rekening-rekening yang dikendalikan kelompoknya.
Korban tersebar di seluruh Amerika Serikat dan sebagian besar merupakan lansia, kelompok yang lebih rentan terhadap penipuan finansial.
Jaringan Lintas Negara dan Rekrutmen Anggota
Awalnya Song hanya terlibat secara individu, namun kemudian ia merekrut setidaknya 15 orang, mayoritas warga keturunan Asia yang tinggal di Los Angeles, untuk memperluas operasi pencucian uang.
Jaringan tersebut membuka puluhan rekening bisnis yang dipakai khusus untuk menerima dana hasil penipuan sebelum kemudian mengirimkannya ke:
- Kelompok penipuan di Tiongkok
- Organisasi kriminal di Hong Kong
Selama prosesnya, Song juga mengajari para anggota cara menghindari deteksi dari bank, termasuk dengan:
- Membuat alasan palsu terkait transaksi
- Menyediakan dokumen palsu
- Berpindah akun secara cepat ketika terdeteksi mencurigakan
Komisi 5–10% dan Kerugian yang Sulit Dipulihkan
Setiap dana masuk akan segera dicairkan atau dipindahkan. Song dan kelompoknya mengambil komisi antara 5% hingga 10%, sementara sisanya diteruskan ke organisasi penipuan di luar negeri.
Total uang yang berhasil mereka cuci mencapai 11,7 juta dolar AS, melibatkan sekitar 180 korban. Namun, hanya 2,736 juta dolar AS yang berhasil dibekukan atau dipulihkan kembali oleh pihak berwenang.
Peringatan DOJ: Lansia Paling Rentan terhadap Penipuan
Departemen Kehakiman mengingatkan bahwa metode penipuan terus berkembang, dan kelompok kriminal semakin terorganisir. Lansia menjadi target utama karena dianggap lebih mudah dipercayai atau kurang waspada terhadap modus baru.
Masyarakat diminta untuk:
- Melaporkan setiap dugaan penipuan sesegera mungkin
- Menghubungi Elder Fraud Hotline jika anggota keluarga lansia menjadi korban
Semakin cepat laporan dibuat, semakin besar peluang untuk memulihkan dana yang hilang.
Kesimpulan
Kasus Cynthia Song menyoroti betapa luas dan terorganisirnya jaringan penipuan serta pencucian uang lintas negara yang menyasar warga Amerika, terutama lansia. Hukuman 10 tahun penjara dan restitusi jutaan dolar ini menjadi peringatan keras dari pemerintah AS terhadap para pelaku kejahatan finansial yang memanfaatkan identitas palsu dan teknologi untuk menipu masyarakat.
#PenipuanAS #PencucianUang #KejahatanSiber #BeritaGlobal #KriminalInternasional #DOJ #KeamananFinansial #FraudPrevention

0 comments