Rusia Gempur Kyiv, Ukraina Balas dengan Rudal Baru Long Neptune Hantam Target di Wilayah Rusia
Serangan besar Rusia kembali mengguncang Kyiv, sementara Ukraina melakukan serangan balasan yang menghancurkan target strategis di wilayah Rusia menggunakan rudal baru buatan dalam negeri “Long Neptune”. Konflik terus memanas dengan dampak global, termasuk lonjakan harga minyak dan meningkatnya keterlibatan Korea Utara di pihak Rusia.
Pada Jumat dini hari, Rusia kembali melancarkan serangan udara besar-besaran ke Ukraina—salah satu yang terbesar terhadap Kyiv sejak perang pecah. Di saat yang sama, Ukraina melancarkan serangan balasan ke berbagai target energi di dalam wilayah Rusia, termasuk menggunakan rudal terbaru buatan dalam negeri “Long Neptune” untuk pertama kalinya di medan perang.
Rusia Luncurkan 430 Drone dan 18 Rudal
Ledakan dahsyat mengguncang Kyiv ketika Rusia meluncurkan 430 drone dan 18 rudal ke berbagai wilayah Ukraina. Serangan ini menewaskan setidaknya enam warga di Kyiv dan dua orang di Odesa.
Seorang warga Kyiv, Vysotska, mengalami detik-detik mengerikan saat apartemennya terbakar dan terjebak di dalam bersama anaknya.
“Kami tinggal di lantai dua. Saya harus lebih dulu menjatuhkan anak saya ke bawah sebelum melompat. Orang-orang berusaha menangkap kami, tapi saya tetap terluka,” ujar Vysotska.
Apartemennya hancur, dan mereka kini terpaksa mengungsi ke rumah keluarga.
Patriot Intercept 14 Rudal Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengonfirmasi bahwa Rusia menargetkan permukiman penduduk dan infrastruktur energi, sementara sistem pertahanan udara Patriot berhasil mencegat 14 rudal, termasuk 6 rudal balistik.
Ukraina Gunakan Rudal Baru “Long Neptune”
Sebagai respons atas serangan Rusia, Ukraina melancarkan serangan balik ke wilayah Rusia dan menghantam fasilitas energi, termasuk terminal minyak penting di Novorossiysk, yang menyebabkan kebakaran besar dan menghentikan ekspor minyak sementara waktu. Dampaknya, harga minyak dunia naik lebih dari 2%.
Zelensky mengungkapkan bahwa Ukraina berhasil menggunakan rudal baru “Long Neptune”—versi jarak jauh dari rudal Neptune yang terkenal menenggelamkan kapal perang Rusia sebelumnya.
- Jangkauan Long Neptune: hingga 1000 km (4× lebih jauh dari versi standar)
- Daya ledak & penetrasi: jauh lebih kuat
- Akurasi: meningkat signifikan
Dukungan Barat Mengalir ke Ukraina
Serangan gencar Rusia memicu kecaman internasional.
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menyebut serangan tersebut sebagai tindakan “kejam dan tidak manusiawi”, serta mengumumkan tambahan €150 juta bantuan militer untuk Kyiv melalui skema PURL.
Uni Eropa juga menambah €5,9 miliar dana bantuan langsung kepada Ukraina.
Tokoh UE Ursula von der Leyen menegaskan:
“Hasil perang ini ditentukan oleh siapa yang kehabisan sumber daya lebih dulu.”
Korea Utara Terlibat Makin Dalam di Pihak Rusia
Sementara negara-negara Barat mendukung Ukraina, Rusia semakin mengandalkan bantuan dari Korea Utara.
- Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukan Korea Utara membantu penjinakan ranjau di wilayah Kursk.
- Ukraina mengungkap bahwa Rusia berencana membawa 12.000 pekerja Korea Utara untuk bekerja di pabrik drone Shahed.
- Badan intelijen Korea Selatan menyebut 5000 tentara Korea Utara sudah dikerahkan ke Rusia sejak September.
Keterlibatan Korea Utara ini menambah kompleksitas konflik dan meningkatkan kekhawatiran internasional.
Kesimpulan
Serangan besar Rusia terhadap Kyiv dan serangan balasan Ukraina dengan rudal baru Long Neptune menunjukkan bahwa perang memasuki fase eskalasi yang lebih tinggi. Dukungan Barat terhadap Ukraina terus meningkat, sementara Rusia memperkuat aliansinya dengan Korea Utara. Situasi ini menandakan konflik yang masih panjang dan semakin melibatkan aktor global.
#PerangUkraina #RusiaUkraina #LongNeptune #KyivDiserang #BeritaGlobal #PerangEropa #UkrainaMelawan #RusiaMenyerang #KoreaUtaraRusia #KonflikDunia #BeritaInternasional

0 comments