Japan: Konser Penyanyi Terkenal Dibatalkan, Taktik “Serigala Peperangan” Beijing Dinilai Makin Tak Berdaya
Ketegangan antara Tiongkok dan Jepang kembali meningkat setelah otoritas Beijing membatalkan lebih dari 20 konser artis Jepang dan menghentikan impor serta aktivitas budaya. Namun, bukannya menekan Jepang, langkah agresif itu justru mendapat kecaman internasional dan semakin memperkuat dukungan publik bagi Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi. Aksi Beijing pun dinilai semakin tidak efektif dan menunjukkan tanda-tanda kebuntuan diplomatik.
GLOBALNews - Ketegangan hubungan antara Jepang dan Tiongkok kembali memanas. Dalam beberapa minggu terakhir, Tiongkok meningkatkan aksi “diplomasi serigala perang” dengan pembatalan penerbangan, pembatasan impor, hingga menyeret dunia hiburan sebagai alat tekanan politik.
Menurut laporan media Jepang dan internasional, pemerintah Tiongkok menghentikan proses persetujuan film Jepang dan secara mendadak membatalkan lebih dari 20 konser artis Jepang di Beijing, Shanghai, serta kota-kota besar lainnya.
Ayu Hamasaki Tetap Manggung Meski Tanpa Penonton
Salah satu kasus yang paling menyita perhatian terjadi pada konser penyanyi Jepang Ayu Hamasaki. Konser yang dijadwalkan berlangsung pada 29 November di Shanghai tiba-tiba dibatalkan kurang dari 24 jam sebelum acara dimulai.
Meski panggung sudah siap dan tiket telah terjual habis, Ayu Hamasaki tetap memutuskan naik ke panggung kosong tanpa satu pun penonton. Ia tetap tampil sesuai durasi dan format konser resmi.
Keesokan harinya, ia membagikan foto konser “tanpa penonton” tersebut di media sosial, menulis bahwa meski ada “14.000 kursi kosong”, ia merasakan dukungan luar biasa dari penggemarnya di seluruh dunia. Ia menyebut konser itu sebagai salah satu pengalaman paling berkesan sepanjang kariernya.
Aksi tersebut mendapatkan pujian luas. Aktor Hong Kong Anthony Wong (Huang Qiusheng) menyebut Ayu sebagai “seniman sejati”.
Wali Kota Kaohsiung, Chen Chi-mai, juga mengundang Ayu untuk konser di Kaohsiung, menegaskan bahwa seni seharusnya tidak boleh dikendalikan oleh politik.
Penyanyi Maki Otsuki Didiskualifikasi Saat Bernyanyi
Kasus lain menimpa penyanyi Jepang Maki Otsuki, yang diundang tampil di Shanghai pada 28 November. Saat ia membawakan lagu tema anime populer One Piece, panitia tiba-tiba mematikan listrik dan mengambil mikrofon, memaksanya turun dari panggung.
Tindakan kasar ini memicu kecaman luas.
Eksekutif lembaga think tank strategi Indo-Pasifik, Akio Yaita, menyebut tindakan Beijing sebagai contoh bagaimana Tiongkok mempolitisasi segala hal dan mempermalukan artis dengan cara “tidak menghormati nilai kemanusiaan dan seni”.
Dukungan Publik Jepang Semakin Kuat
Sejak menjabat, Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi menegaskan bahwa “Jika Taiwan dalam bahaya, Jepang juga dalam bahaya.”
Pernyataan ini membuat Beijing berang dan memicu serangkaian aksi tekanan.
Namun hasilnya berlawanan dari yang diharapkan:
- Partai-partai politik Jepang kompak mendukung pernyataan Takaichi.
- Opini publik Jepang juga menunjukkan dukungan kuat.
- Survei terbaru menunjukkan angka dukungan untuk kabinet Takaichi mencapai 75%, tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Kemarahan publik Jepang terhadap tindakan Beijing justru membuat posisi Takaichi semakin kuat.
Pemerhati: Langkah Beijing Berubah Menjadi “Gerakan Politik Kecil”
Pengamat politik dan pembawa acara Jingyuan Talks, Tang Jingyuan, menyatakan bahwa strategi Tiongkok terhadap Jepang kini menyerupai “gerakan politik kecil” ala Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang bertujuan menyalakan sentimen benci Jepang.
Namun strategi ini dinilai tidak efektif karena justru memicu kritikan global dan memperburuk citra PKT.
Kesimpulan
Aksi pembatalan konser hingga pemutusan listrik mendadak menunjukkan bahwa Beijing semakin menjadikan budaya dan seni sebagai alat politik. Tetapi alih-alih melemahkan Jepang, langkah tersebut justru memperkuat solidaritas internal Jepang dan memunculkan simpati publik internasional kepada para seniman yang menjadi korban.
Diplomasi agresif Beijing kini tampak kehabisan cara, bahkan dinilai merugikan diri sendiri dan memperburuk reputasinya di mata dunia.
#TiongkokVsJepang #DiplomasiSerigalaPerang #KonserJepangDibatalkan #AyuHamasaki #MakiOtsuki #PolitikAsia #HubunganInternasional #BeritaDunia #GeopolitikAsia #PKT #JepangTiongkok #IsuTaiwan #SanaeTakaichi

0 comments